GELORA.CO - Tuntutan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di Jakarta, bertambah.
Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi tidak hanya menuntut sejumlah rancangan undang-undang bermasalah dibatalkan, mereka juga menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun dari jabatannya.
Tuntutan itu sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap sikap Jokowi yang menolak menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk mencabut UU KPK yang telah disahkan DPR.
Mahasiswa juga kecewa lantaran pemerintah telah menegaskan bahwa Rancangan Undang-undang KUHP hanya ditunda, bukan dibatalkan. Padahal, mahasiswa ingin RUKHP dibatalkan.
Kekecewaan mahasiswa semakin bertambah saat mendengar penyataan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly yang terkesan meremehkan mahasiswa di acara Indonesia Lawyers Club (ILC). Yasonna mengesankan bahwa aksi mahasiswa ditunggangi.
Tak terima dengan tudingan Yasonna, Ketua BEM UGM, Muhammad Atiatul Muqtadir pun langsung membalas.
“Kenapa sih tidak melihat gelombang-gelombang mahasiswa yang besar ini bukan gerakan yang gak normal, tapi mungkin cara menjalankan pemerintahan yang tidak normal,” kata Atiatul Muqtadir.
Sederet kekecewaan itu membuat mahasiswa kembali turun ke jalan pada Rabu, 25 September 2019.
Ribuan mahasiswa long march sambil menyanyikan yel yel “Jokowi turun, Jokowi Turun, Jo…..kowi turun”.
Berikut ini video mahasiswa long march sambil menyanyikan yel yel Jokowi turun:
Di tempat lain, mahasiswa menurunkan foto Jokowi di salah satu kampu. Mereka menurunkan foto Jokowi layaknya menurunkan bendera dari tiang.
Foto Jokowi diikat menggunakan tali, kemudian dikerek turun secara perlahan diiringi lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan para mahasiswa. Lihat videonya di bawah ini:
[]