Menteri Era SBY: Korbankan SDA Melimpah demi Ibukota Baru, Apakah Rakyat Menikmati?

Menteri Era SBY: Korbankan SDA Melimpah demi Ibukota Baru, Apakah Rakyat Menikmati?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wacana pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur tak semudah membalikkan telapak tangan. Presiden Joko Widodo sebagai pucuk pemerintahan harus melakukan beragam kajian mendalam sebelum wacana itu benar-benar dijalankan.

Begitu pesan yang dikatakan mantan Menteri Kehutanan, Malem Sambat (MS) Kaban saat ditemui di Bilangan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).

"Pemindahan Ibukota itu harus dengan satu kajian yang betul-betul komprehensif dan mempertimbangkan multiaspek agar Ibukota yang baru tidak hanya menjadi isu," ujar Kaban.

Presiden Jokowi memilih Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai lokasi pembangunan ibukota baru. Namun pemilihan wilayah ini justru dianggap rentan dengan berbagai masalah.

"Lokasi yang disebut Presiden itu rawan akan mendapat kecaman yang panjang, sangat rawan dan menimbulkan kisruh," ungkapnya.

Mantan menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memaparkan, wilayah yang akan menjadi Ibukota baru memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal itu justru dikhawatirkan akan memicu gejolak di masyarakat.

"Pertanyannya apakah membangun Ibukota itu kemudian mengorbankan resources yang ada? Apakah rakyat berdampak menikmati kemakmuran, kesejahteraan?" demikian Kaban. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita