Hati-Hati Klaim Mobil Nasional Produk dalam Negeri, Bisa Bikin Malu pada Negara Lain

Hati-Hati Klaim Mobil Nasional Produk dalam Negeri, Bisa Bikin Malu pada Negara Lain

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menilai mobil jenis pikap yang diluncurkan PT Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019), mirip dengan mobil pruduk perusahaan asal China, Changan.

Mardani berharap, mobil yang diklaim sebagai produk dalam negeri itu bukan hasil impor dari China.

"Ini mirip Esemka Indonesia ya? Keren jika Indonesia tidak impor dari sana. Semoga klaim produksi dalam negeri bukan hoax," tulis Mardani melalui akun twitter @MardaniAliSera.

Bersama cuitannya itu, ia juga memporting sebuah berita dari media otomotif yang berjudul "Sejak 2013 Mobil China Changan Siap Rambah Indonesia,".
Lebih lanjut, Mardani mengatakan bahwa bangsa Indonesia patut bangga jika mobil tersebut benar-benar hasil produksi dalam negeri. Namun demikian, tidak ada yang patut dibanggakan jika mobil tersebut ternyata hanya dirakit di Indonesia.

"Kita boleh bangga jika launching mobil nasional produksi dalam negeri. Jika hanya perakitan saja, sudah banyak di Indonesia dan sudah lama. Gak ada yg baru," tutur Mardani.

Ia juga mengingatkan agar pemerintah hati-hati mengklaim produk orang lain. Sebab, Indonesia bisa malu sendiri terhadap negara lain. Bukan saja kepada negara yang memiliki produk, tetapi juga kepada negara-negara lainnya. Indonesia bisa jadi sorotan karena persoalan itu. 

"Hati-hati klaim Mobil Nasional buatan dalam negeri, bisa bikin malu dimata negara tetangga," kata Mardani.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengahadiri peluncuran produk pertama Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

Mobil yang diluncurkan yaitu mobil jenis pikap yang terdiri dari dua model, yakni Bima 1.2L dan Bima 1.3L. Kapasitas mesin yang digunakan pada dua mobil ini yaitu 1.200cc dan 1.300cc. 
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita