Ribuan Warga Papua Unjuk Rasa di Wamena, Sekolah dan Pertokoan Tutup

Ribuan Warga Papua Unjuk Rasa di Wamena, Sekolah dan Pertokoan Tutup

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ribuan warga dari wilayah adat Lapago, Pegunungan Tengah Papua, turun ke jalan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (26/8). Mereka mendesak aparat kepolisian memproses hukum pelaku rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Aksi ribuan warga tersebut berasal dari Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Lanny Jaya dan kabupaten terdekat lainnya merupakan aks solidaritas. Sekolah dan pertokoan tutup karena khawatir terimbas aksi tersebut.

Komandan Kodim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto saat dihubungi, Senin (26/8) mengatakan, massa terkosentrasi sejak pagi di pusat Kota Wamena sebelum menuju Kantor Bupati Jayawijaya. Total 4.000 warga yang ikut dalam aksi ini.

“Massa ini merupakan gabungan dari wilayah Lapago, mulai dari Wamena, Lanny Jaya dan wilayah lainnya yang terjangkau darat di wilayah Pegunungan Tengah. Ada beberapa titik kumpul massa, mulai dari Pasar Sinakma, Woma, Hom – Hom dan Jalan Irian,” terangnya.

Para pengunjuk rasa meminta aparat kepolisian menindak tegas dan menangkap pelaku rasisme mahasiswa Papuan di Surabaya dan Malang. Aksi berjalan damai dengan pengawalan aparat TNI-Polri.

“Ada 350 personel gabungan yang dilibatkan. Aksi berjalan damai hingga pukul 14.00 WIT,” paparnya.

Candra mengakui aksi ini menyebabkan semua sekolah memulangkah siswanya lebih awal. Demikian pula sejumlah toko memilih menutup lebih awal, termasuk aktivitas masyarakat di luar tidak seramai biasanya.

“Masyarakat khawatir aksi unjuk rasa ini berlangsung anarkis. Namun kami pastikan semua aman dan aktivitas pemerintahan juga berjalan,” kata Candra. [ns]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita