Peran Luhut Meredup karena Ada Persaingan antar Geng Politik

Peran Luhut Meredup karena Ada Persaingan antar Geng Politik

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Meredupnya peran Menko Kemaritiman Luhut B. Panjaitan jelang periode kedua Presiden Jokowi disinyalir sebagai adanya persaingan antar geng politik di internal. Para geng politik tersebut juga harus bersinggungan dengan geng baru.

Demikian disampaikan pengamat politik yang juga ahli hukum tatanegara, Refly Harun kepada wartawan usai mengisi diskusi publik bertajuk "MPR Akan Amamdemen Konstitusi Lagi?" di Gado-Gado Boplo, Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8). 

"Kalau periode kedua ini, Luhut kan bukan lingkaran PDIP. Dulu kita ingat ada trio macan Luhut, Rini Soemarno dan Andi Wijayanto. Nah ini kan sudah rahasia umum PDIP sebagai penyokong terbesar saham Jokowi tidak begitu suka dengan ketiga sosok ini kan," tutur Refly. 

"Ya dalam politik biasa lah intrik politik. Saya kira sekarang ada persaingan juga antara Nasdem dengan lingkaran-lingkaran Jokowi yang lainnya kan gitu," sambungnya.

Refly menjelaskan, geng politik yang dimaksud pasca Pilpres 2019. Menurut dia, geng politil itu antara gerbong Jokowi dan gerbong dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, mengingat pasca rekonsiliasi keduanya mulai menunjukkan kedekatan secara politik. 

"Jadi kalau kita bicara tentang persaingan politik itu ya ada persaingan antar geng politik. Antar geng politik itu ya gengnya Jokowi sama genknya Prabowo, dalam tanda kutip ya geng politik. Juga, ada persaingan inter geng politik, yakni persaingan antar pendukung sendiri," kata Refly. 

Lebih lanjut, Refly menilai wajar jika persinggungan antar geng politik menjelang pembentukan kabinet Jokowi-Maruf. Sebab, semua partai politik tengah berhitung untuk mengisi pos-pos di kabinet Jokowi-Maruf jilid II. 

"Dan saya kira, apalagi menjelang pembentukan kabinet ini, semua pihak sedang bergerilya dan menghitung berapa besar investasi politik yang sudah mereka tanam untuk kemenangan Jokowi," demikian Refly. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita