Jika Isu Referendum Papua jadi Agenda PBB, Sebaiknya Jokowi Nyatakan Berhenti sebagai Presiden

Jika Isu Referendum Papua jadi Agenda PBB, Sebaiknya Jokowi Nyatakan Berhenti sebagai Presiden

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais mengingatkan Presiden Joko Widodo agar berhati-hati dengan isu referendum Papua. Pasalnya, kata dia, Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat sudah mengagendakan wacana tersebut untuk disidangkan di Mejelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu disampaikan Amien dalam sambutannya di Milad ke-21 PAN di Kolong Tol Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (23/8).

"Pesan saya kepada Pak Jokowi, lihat United Liberation Movement for West Papua, Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat, sudah mengagendakan agar referendum disidangkan untuk Majelis Umum yang akan datang, Desember tahun ini. Jadi hati-hati, jangan anggap remeh," kata  Amien, dikutip dari gatra.com.

Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kabanmengatakan, apabila isu referendum Papua menjadi agenda PBB, maka sebaiknya Jokowi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Menurut Mantan Menteri Kehutanan periode 2004-2009 itu, Papua bagian dari NKRI sudah final dan tidak ada tawarannya lagi.

"Presiden Jokowi sebaiknya menyatakan berhenti sebagai Presiden RI jika issu refrendum PapuaNKRI menjadi agenda Perserikatan Bangsa Bangsa. Papua NKRI final. Ingin Republik Indonesia Anti Neokolinial. IRIAN," tulis MS melalui akun twitter @hmskaban, Minggu (25/8/2019).


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita