GELORA.CO - Aksi unjuk rasa solidaritas tindak rasisme di halaman kantor Bupati Deiyai yang berujung pada kontak senjata disebabkan adanya massa yang berbeda.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan, kelompok massa perusuh itu berasal dari Kabupaten Paniai, yang jaraknya sekitar 35 kilometer dari Kabupaten Deiyai.
“Kita tahu, ini kelompok berasal dari Paniai. Pokoknya mereka bersembunyi di balik massa ini. Dan kemudian melakukan penyerangan,” kata Kapolri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/8).
Tito menekankan, kejadian di Deiyai tidak akan terulang dan bagi para pelaku, kepolisianakan melakukan penindakan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
“Yang salah akan kita proses,” ujarnya.
Kerusuhan ini mengakibatkan enam personel TNI dan Polri mengalami luka terkena anak panah. Bahkan, satu anggota TNI bernama Serda Ricson tewas.
Sedangkan dari pihak massa aksi dua orang meninggal dunia lantaran tindakan terukur yang diambil oleh aparat keamanan. (Rmol)