Puluhan Nenek Kena Tipu Travel Online, Pake Duit Pensiunan

Puluhan Nenek Kena Tipu Travel Online, Pake Duit Pensiunan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Puluhan ibu rumah tangga, yang sebagian besar adalah nenek-nenek kena tipu bisnis jalan-jalan ke luar negeri.

Tidak kurang dari 44 orang korban penipuan mengalami nasib sial, karena percaya tawaran jalan-jalan yang dipromosikan lewat dunia maya atau media sosial (medsos).

Lanri Nainggolan, salah seorang korban mengaku tertarik sehingga dia, suami, mertua dan adiknya mentransfer uang puluhan juta kepada seseorang perempuan yang dikenal lewat medsos. 

Uang yang ditransfer itu untuk ongkos dan biaya semua kebutuhan selama 14 hari perjalanan ke 10 negara di Eropa. Rencananya, mereka berangkat pada Minggu (30/6) lalu.

"Sebenarnya, sudah sejak tahun lalu, kami semua mulai menyicil pembayaran ke Bolon Travel yang diperkenalkan lewat online. Pas mau urus visa di Kedutaan Besar Inggris, kami sadar bahwa kami sudah ditipu," tuturnya. 

Sebab, pasor mereka dikembalikan, dan daftar atau jadwal perjalanan ke sana ternyata tidak ada di kedutaan. 

"Bolon Travel juga tidak ada terdaftar," lanjut Lanri di Jakarta. 

Adapun orang yang bernama Rianti Lestari Simbolon, mengaku sebagai pemilik Bolon Travel, ternyata sudah membawa kabur uang para calon pelancong ke Eropa itu.

"Komunikasi kami kebanyakan lewat WhatsApp Group, lewat sms, telepon dan media sosial,” ujarnya.

Rosmaida Tambunan, seorang nenek yang merupakan pensiunan PNS di Jakarta, juga tak menyangka ada orang setega itu melakukan penipuan kepada orang-orang tua.

"Uang yang saya transfer itu adalah sebagian uang pensiun saya. Demikian juga beberapa teman yang ikut bergabung, kebanyakan sudah janda dan pesiunan. Hendak bepergian di sisa usia. Eh tak tahunya dibohongi," tuturnya.

Rosmaida dan rekan-rekannya tersadar, setelah Rianti Lestari Simbolon tidak aktif lagi di medsos, dan di grup WA mereka. Nomor telepon Riyanti juga tidak bisa dihubungi lagi. 

"Kami minta, sampai tanggal 30 Juni 2019 kemarin, jika masih berkenan, agar Rianti mau bertemu kami dengan baik-baik. Bicarakan apa persoalannya. Atau kembalikan saja uang kami, atau apalah yang bisa mengobati perasaan kami yang sudah tua ini atas ulahnya," tutur Rosmaida.

Lelly, salah seorang korban lainnya, juga merasa bodoh dan emosi karena kena tipu perjalanan ke luar negeri oleh Rianti.

“Kini tersadar, kok seperti kasus First Travel yang heboh itu modusnya Bolon Travel dan Riyanti ke kami,” ujar Lelly.

Dia menerangkan, dalam komunikasi dengan para calon korban, Rianti berganti-ganti nama dan berganti-ganti nomor telepon. Paling tidak, lanjutnya, ke mereka ada tiga nama dan tiga nomor yang dipergunakan Rianti. Rianti berkomunikasi dengan nama Hanny di nomor 08963334425, Dina di nomor 089674060810 dan Rianti di nomor 085215095600.

“Semua nomornya sudah tidak aktif. Selain itu, kami tertipu, karena foto profilnya di medsos berbeda dengan yang aslinya,” tuturnya.

Kini, baru 44 orang yang mengakui dan menunjukkan bukti sebagai korban. Lelly mengatakan, Rianty diduga sudah bermain sejak lama. Bahkan, korbannya pun dari berbagai daerah, dan jumlah korbannya bisa mencapai ratusan orang.

“Mungkin sudah ribuan orang korbannya. Ada dari medan, bandung, Lombok, Sulawesi dan sebagainya,” ujar Lelly.

Dikarenakan sudah kena tipu, dengan berat hati, para korban melapor tindak pidana penipuan Bolon Travel itu ke Mabes Polri.

Lelly berharap, kiranya pelaku bisa segera ditangkap dan diproses hukum. Hitungan mereka, jumlah kerugian berupa uang yang sudah ditransfer ke rekening BCA-nya Rianti mencapai miliaran rupiah. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita