Kue Telat Dihidangkan, Aggota Dewan di Bulukumba Robek Daftar Hadir lalu Tinggalkan Rapat

Kue Telat Dihidangkan, Aggota Dewan di Bulukumba Robek Daftar Hadir lalu Tinggalkan Rapat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang menghadirkan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (DP3) dan ahli waris, di Kantor DPRD Bulukumba, diakhiri dengan insiden kecil, Jumat (12/7/2019).

Beberapa saat setelah Ketua DPRD Bulukumba Andi Hamzah Pangki, mengetuk palu sebanyak tiga kali sebagai tanda berakhirnya rapat, Legislator PAN Bulukumba Syamsir Paro, menyoroti meja di ruang rapat paripurna.

Pasalnya, tak ada kue dan makanan lain yang tersedia di atas meja. Yang tersedia hanyalah air mineral kemasan.

Padahal para tetamu telah menandatangani daftar hadir kegiatan RDP, sebagai pertanggunjawaban atas hidangan berupa kue dan nasi kotak.

"Kalau perjalanan dinas cepat. Kalau kuenya orang lama datang, baru sudahmi semua (tamu) tandatangan. Ini pertanggunjawabannya orang, mana kuenya," kata Syamsir Paro.

Setelah melontarkan pernyataan tersebut, Syamsir kemudian bergerak dan merobek lembaran tandatangan daftar hadir, dan beranjak pergi dari ruang paripurna.

Namun sekitar lima menit pascakepergian Syamsir dari ruang rapat, makanan yang dipesan oleh sekretariat DPRD Bulukumba kemudian datang.

Staff Rumah Tangga Sekretariat DPRD Bulukumba Ani, tampak menangis, pasalnya tidak tahu bagaimana cara mempertangujawabkan makanan yang telah dipesan sehari sebelum kegiatan tersebut.

Sekretaris DPRD Bulukumba HM Daud Kahal, mengaku menyayangkan sikap Syamsir Paro tersebut.

Menurutnya, sikap yang ditunjukkan oleh Syamsir, sangatlah tidak etis.

"Tidak etis, karena ini kan pertanggungjawaban staf saya. Dan ini bukan hal yang fiktif karena kami sudah order sehari sebelum kegiatan, namun pihak ketiga yang terlambat membawa," kata mantan Kabag Humas Setkab Bulukumba itu.

Seharusnya, kata Daud jika anggota DPRD merasa tidak puas dengan pelayanan staf, DPRD bisa melakukanya dengan cara yang elegan, yakni memanggil langsung untuk mempertanyakan.

"Kan bisa lewat RDP seperti saat ini, untuk mempertanyakan apa yang menjadi penyebabnya, itu sesuai dengan mekanismenya," sesal Daud.

Dauh Kahal berharap agar insiden tersebut tak terulang kembali.

"Sebelumnya tentang menu makanan, oknum anggota DPRD komplain, kita anggap wajar dan kita ganti menunya. Karena disampaikan baik-baik," pungkas Daud.

Sekadar diketahui, RDP yang dilaksanakan oleh DPRD Bulukumba membahas tentang sengketa lahan kantor Dinas Koperasi Bulukumba yang diklaim warga.[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita