Dahnil Singgung Habib Rizieq dengan Rekonsiliasi, Ini Kata FPI

Dahnil Singgung Habib Rizieq dengan Rekonsiliasi, Ini Kata FPI

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan Koordinator Juru Bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak agar rekonsiliasi dimanfaatkan untuk membawa pulang Habib Rizieq Syihab ke Indonesia. Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Prawiro mengatakan belum mengetahui sikap Habib Rizieq terkait pernyataan tersebut dan akan mengkonfirmasinya terlebih dahulu.

"Kalau yang ini saya belum konfirmasi dengan beliau. Karena ini kan masalah sikap beliau ya," kata Sugito kepada detikcom, Jumat (5/7/2019) malam.

Sugito menuturkan tidak bisa menyatakan sikap atas pernyataan Dahnil. Menurutnya, kepulangan Habib Rizieq harus terlebih dahulu dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.

"Itu hak Pak Dahnil, tapi kan yang bersentuhan langsung Habib Rizieq. Akan konfirmasi dulu," sebut Sugito.

Sebelumnya, Dahnil berbicara soal rekonsiliasi antara Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi). Dahnil menyarankan agar rekonsiliasi tersebut dimanfaatkan untuk membawa pulang Habib Rizieq Syihab ke Indonesia.

"Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada HABIB RIZIEQ kembali ke Indonesia," tulis Dahnil dalam akun Twitternya, Jumat (5/7).

Selain itu, menurut dia, rekonsiliasi harus dimanfaatkan untuk menghentikan segala upaya kriminalisasi.

"Stop upaya kriminalisasi, semuanya saling memaafkan. Kita bangun toleransi yang otentik, stop narasi-narasi stigmatisasi radikalis dll," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai rekonsiliasi tak lagi menjadi agenda prioritas Jokowi. Meski mendukung rekonsiliasi, dia khawatir langkah tersebut justru dijadikan ajang untuk menegosiasikan kepentingan kelompok tertentu.

"Saya khawatir rekonsiliasi hanya membahas negosiasi hanya kepentingan kelompok tertentu. Kita ini negara loh memikirkan negara, angan kita terjebak antara satu elite ke elite jangan terjebak satu kelompok ke kelompok," kata Moeldoko, Jumat (5/7). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita