7 Fakta Kasus Kain Kasa Tertinggal di Dalam Perut Wanita setelah Operasi Caesar: Nifas Tak Berhenti

7 Fakta Kasus Kain Kasa Tertinggal di Dalam Perut Wanita setelah Operasi Caesar: Nifas Tak Berhenti

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Penyidik Satreskrim Polres Tulangbawang telah mengagendakan pemanggilan terhadap oknum dokter RS Asy Syfa Tulangbawang Barat (Tubaba), dalam pekan ini.

Kanit Tipiter Satreskrim Polres Tulangbawang Ipda Jefry Syaifullah mengatakan, pihaknya segera memanggil dua dokter Asy Syfa Tubaba.

Pemeriksaan dokter untuk dimintai keterangan terkait dugaan malapraktik yang dialami Septina warga Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tubaba.

"Jadwalnya Jumat (26/7) ini kita panggil. Selain dokter Adtya Rajasa yang melakukan tindakan cesar,

kita juga akan panggil dokter bagian anestesi-nya, karena dalam operasi itu kan tim," kata Jefri, ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/7).

Jefry mengaku, sebelumnya pada Kamis (18/7) lalu pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap Direktur RS Asy Syfa Herry Novrizal.

Dia diajukan pertanyaan seputar tugas dan tanggung jawabnya sebagai direktur di rumah sakit tersebut.

Menurut Jefry, usai memeriksa dokter yang menangani proses persalinan Septina pada 27 Maret lalu, polisi segera mengagendakan pemanggilan pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Bagian Pengawas Rumah Sakit (BPRS).

Dalam kasus ini, sebelumnya polisi juga telah beberapa saksi dari Puskesmas Poned Panaragan Jaya, yakni dr Rani dan Bidan Eka.

Kanit Tipidter Ipda Jefri Syaifullah mengungkapkan, pemanggilan saksi-saksi dari Puskesmas Poned Panaragan Jaya bertujuan untuk mengumpulkan keterangan dan bukti bukti terkait dugaan kasus malapraktik tersebut.

Eka, tenaga medis Puskesmas Poned Panaragan Jaya yang telah mengeluarkan kain kasa di mulut rahim perut korban menjelaskan, dirinya dan dr Rani dimintai keterangan oleh penyidik sekitar empat jam.

Kala itu, dirinya ditanya seputar kedatangan korban, penemuan kain kasa di mulut rahim perut korban sampai penanganannya.

Kain Kasa di Perut

Septina (25), warga Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat, melaporkan RS Asy Syifa ke pihak berwajib.

Dia diduga menjadi korban malapraktik oknum dokter yang berdinas di rumah sakit tersebut.

Itu setelah sebuah benda asing dikeluarkan dari dalam perutnya.

Benda asing berupa kain kasa diduga tertinggal pasca korban menjalani operasi cesar anak pertamanya di RS Asy Syifa pada 27 Maret 2019.

Kain kasa yang sudah berwarna kehijauan dan berbau menyengat itu dikeluarkan oleh petugas medis Poned Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, pada 20 Juni lalu ketika korban hendak memeriksakan kesehatannya.

Berikut, fakta kain kasa berbau busuk ditemukan di dalam perut wanita asal Tulangbawang Barat, Lampung.

1. Perut sakit setelah operasi caesar

Wanita bernama Septina (25) melakukan operasi caesar pada 27 Maret 2019.

Septina merupakan warga Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat.

Setelah melahirkan, korban kerap mengeluh sakit di bagian perut.

2. Nifas tak kunjung berhenti

Selain itu, ia merasa bingung lantaran nifasnya tak kunjung berhenti hingga Juni 2019.

Septina mengalami nifas selama sekitar 85 hari.

Padahal, lama waktu nifas biasanya berkisar 40 hari.

Tak hanya itu, cairan berbau menyengat keluar dari organ intim korban.

"Awalnya sakit-sakit perut saya. Terus sebulan habis caesar mulai nifas, dan keluar cairan gitu yang berbau busuk," kata Septina saat ditemui di Mapolres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019).

Menurut Septina, bau tersebut sangat menyengat.

Bahkan, orang yang berada di sekitarnya bisa mencium bau tersebut.

"Sampai orang di keliling saya aja bisa ngebauinya," terang Septina.

3. Alami demam

Menurut Septina, kondisinya semakin parah dalam seminggu terakhir.

Hal itu lantaran ia mulai mengalami demam.

"Saking panasnya, keluar air mata," kata Septina.

Untuk memeriksakan kondisinya tersebut, Septina mendatangi seorang bidan di Poned Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kamis (20/6/2019).

4. Kain kasa ditemukan di dalam perut

Saat diperiksa tersebut, ia baru mengetahui bahwa ada kain kasa di dalam perutnya.

Ketika dikeluarkan, kain kasa tersebut berwarna kehijauan dan berbau menyengat.

Seorang bidan di Poned Panaraganjaya, Eka membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan medis terhadap Septina.

Tindakan medis tersebut berupa mengeluarkan kain kasa di dalam perut Septina.

"Pas itu tadi kan kita buka rahimnya. Pas dibuka, sesuai keluhan nifasnya bau, ternyata ada itu (kain kasa)," ujar Eka.

5. Lapor polisi

Bersama suaminya, Septina melaporkan manajemen Rumah Sakit Asy Syifa, Tulangbawang Barat, tempat ia melakukan operasi caesar, ke Polres Tulangbawang.

Suami korban, Ferdi Irwanda mengatakan, pihaknya mendatangi Polres Tulangbawang guna melaporkan rumah sakit di mana istrinya melakukan operasi caesar.

Menurutnya, hal tersebut merupakan kelalaian yang dapat merenggut nyawa istrinya.

"Kami memilih menempuh jalur hukum karena kami merasa rumah sakit bekerja tidak profesional dan tidak penuh kehati-hatian dalam memberikan pelayanan. Kami tidak mau kejadian serupa terulang kembali," kata dia.

Dia berharap aparat kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporannya dan segera memproses para pelaku yang dinilai lalai dan ceroboh dalam memberikan pelayanan terhadap istrinya.

"Saya berharap polisi segera memeriksa oknum dokter yang menangani istri saya ketika caesar."

"Kok bisa kain kasa itu tinggal di dalam perut, kan aneh."

"Sebab ini menyangkut soal nyawa manusia," ujar dia.

6. Pernyataan rumah sakit

Manajemen Rumah Sakit Asy Syifa, Tulangbawang Barat angkat bicara terkait dugaan malapraktik yang menyeret nama rumah sakit tersebut.

Humas RS Asy Syifa, Majril mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan munculnya laporan dugaan malapraktik tersebut.

Berdasarkan hasil rapat internal, lanjut dia, pihak rumah sakit akan melakukan audit oleh komite medik rumah sakit guna menangani kasus tersebut.

"Audit medik ini akan menjadi acuan rumah sakit dalam menyikapi kasus ini," kata dia.

Terkait laporan oleh pihak korban, pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum.

"Kami akan terbuka kasus ini. Pihak rumah sakit tentunya tidak menginginkan hal seperti itu," ujar Majril.

7. Pemkab bentuk tim investigasi

Di sisi lain, Pemkab Tulangbawang Barat akan membentuk tim investigasi guna menindaklanjuti dugaan malapraktik yang dilakukan oknum dokter Rumah Sakit Asy Syifa Medika.

Tim investigasi akan bertugas mengumpulkan data dan keterangan dari korban dan sejumlah pihak terkait dugaan malapraktik yang menimpa Septina (25), warga Panaragan, Tulangbawang Tengah.

"Rencananya dibentuk secepatnya. Paling tidak pekan ini sudah terbentuk," ujar Plt Kadis Kesehatan Tubaba Prana Putra.

Prana mengatakan, hasil investigasi akan menjadi acuan untuk memberikan teguran dan sanksi terhadap oknum dokter yang telah dilaporkan korban ke Polres Tulangbawang tersebut.

"Jika memang terbukti, pemkab akan bersikap tegas dengan memberikan sanksi berat, yakni mencabut izin praktik dokter yang bersangkutan," tegasnya.[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita