Trump Keluarkan AS Dari Open Skies, Rusia: Benar-benar Tidak Dapat Diterima

Trump Keluarkan AS Dari Open Skies, Rusia: Benar-benar Tidak Dapat Diterima

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Rusia akan mempertimbangkan perjanjian Open Skies setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan Amerika Serikat dari pakta pasca Perang Dingin tersebut.


Dikatakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, AS sudah mengajukan tuntutan yang tidak dapat diterima bagi Moskow.

"Kondisi yang disajikan AS benar-benar tidak dapat diterima, tidak masuk akal, tidak berdasar," ujar Ryabkov seperti dimuat CGTN, Sabtu (23/5).

Menurutnya, pengumuman Trump adalah kejutan dan telah menabur perselisihan dan ketidakpastian. Meski begitu, ia mengatakan, Rusia siap untuk melanjutkan dialog.

Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Rusia lainnya, Alexander Grushko mengatakan pihaknya berjanji untuk terus menghormati komitemen Open Skies-nya.

"Selama perjanjian itu berlaku, kami bermaksud untuk sepenuhnya mengikuti semua hak dan kewajiban yang berlaku bagi kami dari perjanjian ini," ujarnya.

Pada Kamis (21/5), Trump mengumumkan bahwa ia berencana untuk menarik diri dari perjanjian Open Skies dengan menuding Rusia telah gagal memenuhi aturan yang langsung dibantah.

Open Skies sendiri adalah perjanjian yang memungkinkan 34 anggotanya di Eropa, Kanada, dan bekas Uni Soviet untuk melakukan penerbangan pesawat pengintai tanpa senjata di atas negara-negara anggota dalam waktu singkat.

Perjanjian yang ditandatangani pada 1992 dan berlaku pada 2002 tersebut dianggap penting untuk memastikan negara-negara mematuhi perjanjian pengembangan senjata.

Di sisi lain, China, yang bukan merupakan pihak dalam perjanjian itu, menyatakan penyesalan yang mendalam atas langkah AS. China bahkan menyebut AS memiliki tampilan mentalitas Perang Dingin

"Penarikan itu akan memiliki dampak negatif pada kontrol senjata internasional dan proses pelucutan senjata," ungkap jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita