Abdullah Hehamahua: Tak Patut Bila Prabowo Akui Kemenangan Jokowi demi Kursi

Abdullah Hehamahua: Tak Patut Bila Prabowo Akui Kemenangan Jokowi demi Kursi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua menilai rekonsiliasi antara Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto adalah hal yang baik.

Namun, menurutnya, bila Prabowo rekonsiliasi bermakna mengakui kemenangan Jokowi dengan embel-embel demi mendapatkan kursi jabatan, sebagai sesuatu yang tak patut.

"Kalau rekonsiliasi dalam pengertian negara aman dan damai sah-sah saja," kata Abdullah di kawasan Patung Kuda (Arjuna Wijaya), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).

"Tapi kalau rekonsiliasi Prabowo-Sandi mengakui kemenangan Jokowi sehingga kemudian mendapatkan beberapa kursi, itu namanya pelacur," kata Abdullah.

Abdullah baru saja mengikuti aksi mengiringi persidangan dengan agenda putusan untuk gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga Uno. Dia merupakan koordinator aksi Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) di aksi ini.

Sebagaimana diketahui, dorongan rekonsiliasi Jokowi-Prabowo sudah menguat. Rekonsiliasi diharapkan bisa mengakhiri ketegangan kedua kubu pendukung capres itu. 

Pelaksanaan rekonsiliasi dikatakan kedua pihak masih terus diusahakan. Seiring bergulirnya isu rekonsiliasi, menggelinding pula isu kemungkinan Prabowo gabung Jokowi. Isu itu diembuskan oleh politikus PAN Prabowo, Faldo Maldini.

"So, mungkin nggak yang 12% gabung sama Jokowi? Gue nggak bilang sih, kalau Gerindra gabung ke Jokowi itu buruk. Itu realistis. Itu pilihan bagi parpol, berada dalam lingkaran kekuasaan tentu lebih baik," kata Faldo dalam videonya, Minggu (23/6).

Namun, lanjut Faldo, hal sebaliknya juga mungkin terjadi. Saat ini, hasil Pilpres 2019 masih menunggu keputusan persidangan sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Faldo, jika Prabowo dinyatakan menang pilpres, Jokowi bisa saja bergabung di pemerintahan eks Danjen Kopassus itu.

"Balik lagi kalau misal Pak Prabowo Subianto memilih gabung dengan Pak Jokowi kalau misal Pak Jokowi terpilih. Atau entah siapa pun yang menang. Misal Pak Jokowi gabung ke Pak Prabowo. Pak Prabowo jadi wantimpres atau Pak Jokowi jadi penasihat presiden, Kiai Ma"ruf jadi menteri atau penasihat presiden, Bang Sandi jadi menteri mungkin," sebutnya. [ts]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA