Polisi Tak Dibekali Peluru Tajam, Polri Sebut Hoaks Penembakan Pendemo

Polisi Tak Dibekali Peluru Tajam, Polri Sebut Hoaks Penembakan Pendemo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Polri kembali menegaskan bahwa aparat keamanan yang berjaga mengamankan aksi unjuk rasa di Jakarta tidak dibekali senjata tajam. 

Penegasan tersebut disampaikan untuk membantah informasi hoaks di media sosial bahwa aparat keamanan melakukan penembakan terhadap massa pendemo. 

"Aparat Kepolisian dalam rangka pengamanan unjuk rasa tidak dibekali peluru tajam," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo dalam wawancara dengan Kompas TV, Selasa (21/5/2019). 

Dedi mengatakan, senjata api hanya digunakan oleh pasukan antianarkis yang dikendalikan oleh Kapolda. Pengerahan pasukan antianarkis hanya jika gangguan keamanan meningkat. 

"Ini perlu kita luruskan karena di media sosial sedang viral (hoaks penembakan)," kata Dedi. 

Dedi menambahkan, pihaknya terus memantau akun-akun yang menyebarkan hoaks penembakan yang membuat keresahan di masyarakat. Pihaknya akan melakukan penindakan. 

"Akun-akun yang menyebarkan di media sosial masih kita pantau terus. Menyebarkan berita-berita hoaks yang menyebabkan kegaduhan," kata Dedi. 

Aksi unjuk rasa penolakan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 yang dilakukan KPU berakhir ricuh. Awalnya mereka berkumpul di depan Kantor Bawaslu. [kom]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita