Soal <i>People Power</i> Amien Rais, AHY Beberkan 2 Pandangan Kondisi Bangsa

Soal People Power Amien Rais, AHY Beberkan 2 Pandangan Kondisi Bangsa

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pernyataan Amien Rais mengenai penggunaan people power jika ada kecurangan pada pemilu menuai beragam komentar. Salah satunya Agus Harimurti Yudhoyono yang menanggapinya dengan menggambarkan kondisi bangsa dewasa ini.

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu melihat adanya dua pandangan terhadap kondisi bangsa akhir-akhir ini, atau semasa pemilu. Pertama, pandangan yang menunjukkan semuanya baik-baik saja atau jikalai percikan muncul dalam kompetisi politik, itu hal biasa.

“Satu pandangan lagi mengatakan bahwa negara kita sudah sangat terpolarisasi,  kompetisinya semakin tidak sehat,” kata AHY saat sesi jumpa pers dengan wartawan di @Hom Hotel, Kota Semarang, Senin (1/4).

Maka dari itu, perpecahan bisa saja terjadi apabila kondisi kedua itu terus berlanjut. Tanpa ada keadilan ataupun unsur-unsur demokratis selama penyelenggaraan pemilu. AHY sendiri pernah menyampaikan ini kepada Menkopolhukam Wiranto menimbang situasi perpolitikan negara saat ini, termasuk sampai lima tahuh mendatang.

“Kalau saya melihat dari sisi tengah (antara dua pandangan), bahwa iya, tentu saja kita tidak perlu membesar-besarkan. Terlalu berlebih-lebihan bahwa sepertinya negara kita ini dalam keadaan yang chaos, sehingga kita semua harus panik. Tidak juga seperti itu,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya juga secara hati-hati terus mengingatkan kepada penyelenggara pemilu, pemerintah, termasuk TNI, dan Polri. Tentang bagaimana menjamin saat masa coblosan dan selepasnya nanti, Indonesia tetap stabil secara poltik. Artinya, masih aman dan damai satu sama lain.

“Mengapa? karena kita tidak mampu untuk menghadapi risiko buruk yaitu jika terjadi kecurangan, apalagi terjadi secara masif terstruktur dan sistematis yang terjadi di sana-sini. Sehingga membuat rakyat kita marah, rakyat kecewa, rakyat akhirnya turun ke jalan menuntut keadilan,” katanya.

Lebih buruk jika dunia internasional mengetahui kondisi negara Indonesia macam itu. “Tentu semua kita hindari dan kita antisipasi jangan sampai terjadi. Tapi kalau kata-katanya tadi ada people power, tergantung bagaimana pemilu 2019 ini diselenggarakan dan bagaimana kita semua sebagai bangsa memiliki kedewasaan dan kebijaksanaan dalam menghadapi segala hasil yang akan terjadi 17 April nanti,” tegasnya.

Oleh karenanya, ia berharap kepada para penyelenggara pemilu beserta instansi terkait dapat menunjukkan profesionalisme masing-masing. Melalui prinsip netralitas dan imparsialitas sehingga rakyat dapat menerima apapun hasil dari Pemilu nanti. [jp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita