Ketika Pasien Sakit Jiwa Nyoblos; ‘Saya Duluan Ya, Soalnya Datang Jauh dari Jakarta’

Ketika Pasien Sakit Jiwa Nyoblos; ‘Saya Duluan Ya, Soalnya Datang Jauh dari Jakarta’

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sejumlah pasien sakit jiwa di Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM), Bogor, Jawa Barat ikut berpartisipasi pada Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019) kemarin. Mereka ikut menggunakan hak pilihnya setelah mendapat pengarahan dari petugas.

Tercatat ada tujuh pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang nyoblos. Satu persatu mereka memasuki ruang Instalasi Rehabilitasi Psikososial RSMM.

Kemudian datang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari TPS Kelurahan Menteng Kecamatan Bogor Barat.

Sebelum menggunakan hak pilih, pasien diberikan pengarahan terlebih dahulu oleh petugas. Salah seorang pasien yang sangat antusias tak malu untuk bertanya cara mencoblos.

“Nusuknya di jidat ya pak?,” Tanya seorang pasien yang duduk berjajar bersama pasien lainnya yang tengah serius memperhatikan pengarahan.

Petugas pun mengiyakan. Seraya menimpal bahwa mencoblosnya dengan paku bukan dengan sandal.

“Iya, jangan lupa nusuknya pakai paku ya bukan pakai sandal,” kata petugas yang memberikan arahan di depan para pasien.

Tak lama berselang, salah seorang pasien memilih untuk meninggalkan lokasi TPS. Entah kenapa dia memilih untuk tidak mencoblos.

Petugas pun memaklumi dan perawat membawanya kembali ke ruang perawatan. Dengan begitu, tercatat hanya enam pasien saja yang menyalurkan hak pilihnya.

“Saat pasien menolak untuk mencoblos kita tak bisa memaksa, karena itu hak nya dia,” ujar Kasubag Hukormas pada RSMM, Prahardian Priatama kepada Radar Bogor.

Usai menutup pengarahan, salah seorang pasien yang mengenakan sarung meminta petugas untuk mendahulukannya mencoblos. Alasannya dia datang dari jauh dan lelah.

“Pak, saya duluan ya soalnya datang jauh dari Jakarta ingin istirahat,” kata dia kepada petugas.

Petugas yang mendengar hal itu pun tersenyum sambil meminta pasien lainnya untuk memberikan izin.

“Gimana teman-teman, boleh ya bapak ini duluan mencoblos karena datang dari Jakarta,” tanya petugas kepada pasien lainnya yang dijawab dengan anggukan kepala.

Satu persatu mereka bergantian memasuki bilik suara. Mereka sangat senang bisa memberikan hak suaranya. Bahkan sambil meminta awak media memfotonya sambil menunjukkan jari yang telah dicelupkan ke dalam tinta sebagai tanda dia telah mencoblos.[ps]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA