HNW: Kenapa Buchari Muslim Baru Ditangkap Jelang Kampanye di GBK?

HNW: Kenapa Buchari Muslim Baru Ditangkap Jelang Kampanye di GBK?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, memaklumi jika publik membaca penanganan kasus Buchari Muslim bermuatan kepentingan politik. Dia mempertanyakan kenapa baru sekarang pendiri Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu ditangkap.

Hidayat Nur Wahid mengatakan penangkapan Buchari bukan sebagai PA 212 namun berbagai judul berita menyebut sebagai pendiri PA 212. "Pak Buchari, beliau diambil bukan karena pendiri PA 212, tapi kenapa judulnya begitu," kata Hidayat usai kampanye akbar PKS di Semarang, Sabtu (6/4/2019).

Kemudian ia juga mempertanyakan kenapa kasus yang dilaporkan sejak Juni 2018 itu baru ada penangkapan menjelang Pemilu. Hal itu menurut Hidayat memberikan tafsiran ada hubungan dengan politik.

"Kasusnya kan sudah lama, kemarin ke mana aja, kenapa baru dilakukan ketika besok 212 akan selenggarakan dan ikut kampanye akbar di GBK, kan menimbulkan tafsir," ujarnya.

Di samping itu, Hidayat setuju dengan penegakkan hukum namun bukan yang berat sebelah karena seolah yang berseberangan dengan petahana akan cepat diproses hukum.

"Posisinya berseberangan dengan pemerinntah kalau ada laporan segera dilakukan penangkapan dilakukan tindakan hukum. Pihak sana beberapa kali dilaporkan tidak ada tindakan," ujar Hidayat.

"Harusnya penegakkan hukum itu dijauhkan dari momentum yang sangat mudah orang mencurigai terkait dengan masalah politisasi," imbuhnya.

Untuk diketahui, kasus ini bermula ketika Buchari menawarkan pengurusan visa haji kepada 27 jemaah dari pelapor yaitu Jamaludin. Buchari saat itu mengaku bisa membantu membuatkan visa haji furoda (haji nonkuota).

Selanjutnya, Jamaludin dan Buchari bertemu di depan Kedutaan Besar Arab Saudi dan melakukan transaksi. Korban menyerahkan uang USD 136.500 berikut 27 paspor kepada Buchari untuk pengurusan visa haji furoda.

Akan tetapi, tiga hari setelah uang itu diserahkan, visa haji furoda tidak kunjung keluar dan Buchari pun tidak memberi kabar. Jamaludin kemudian meminta bantuan kepada Syekh Ali Jabber untuk menghubungi Buchari.

Hingga akhirnya Jamaludin dan Buchari bertemu serta Buchari membuat surat pernyataan telah menerima uang dan 27 paspor dari Jamaludin. Namun hingga kasus itu dilaporkan ke polisi, Buchari tidak kunjung mengembalikan uang Jamaludin. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita