Haris Azhar Heran AKP Sulman Cabut Pernyataan 'Diperintah Menangkan Jokowi'

Haris Azhar Heran AKP Sulman Cabut Pernyataan 'Diperintah Menangkan Jokowi'

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Eks Kapolsek Pasirwangi Garut AKP Sulman Aziz mencabut pernyataan soal Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna meminta para kapolsek untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Direktur Lokataru, Haris Azhar, yang sempat mendampinginya, heran terhadap pernyataan Sulman.

"Gimana ya. Sebetulnya saya juga bertanya-tanya. Tapi itu kan pernyataan yang muncul setelah dia menghadap ke polda, karena dia memang menjadwalkan dirinya hari ini ke polda hari ini," kata Haris saat dihubungi, Senin (1/4/2019).

Dia mengatakan sempat menghubungi Sulman terkait dicabutnya pernyataan tersebut. Dia ingin mengetahui lebih jelas soal kebenaran Sulman mencabut pernyataan.

"Ya cuma menegaskan saja, saya coba cari informasi lebih saja untuk meyakinkan, ada apa?" ucapnya.

Haris mengatakan Sulman berkomunikasi dengan dirinya sekitar tiga minggu lalu. Kepada Sulman, dia menjelaskan soal untung-rugi jika berbicara ke publik soal tudingan Kapolres Garut meminta para kapolsek ikut memenangkan pasangan nomor urut 01 itu.

"Saya juga belum puas sebenarnya, ada apa. Beberapa wartawan juga bertanya 'ini ada apa, apa ada intimidasi dan lain-lain'. Saya tidak tahu juga. Ini kan prosesnya panjang, bukan proses baru. Bukan dia hubungi saya lalu press conference. Ini panjang, saya juga kasih masukan ke dia, apa rugi-untungnya kalau dibuka atau ditutup," tuturnya.

Meski begitu, Haris mengatakan cabut pernyataan adalah salah satu hal yang memang mungkin dilakukan Sulman. Haris mengatakan rencana lapor ke Ombudsman pun dibatalkan. Namun dirinya akan tetap mendampingi Sulman.

"Saya tetap, kita lihat saja perkembangannya gimana. Ya kondisinya dia kan perlu kita lihat juga kan. Jangan sampai nanti ada kondisi yang tidak baik," kata dia.

Soal bukti-bukti, sebelumnya Haris Azhar mengatakan AKP Sulman memilikinya. Bukti-bukti sedianya akan diserahkan ke Ombudsman besok.

"Jadi, insyaallah, secara informal sudah disampaikan. Tinggal secara formalnya saja, besok mungkin. (Bukti-bukti) sudah (siap), termasuk kita punya bukti Kompolnas itu tidak peduli," kata Haris saat dihubungi, Senin (1/4) siang tadi.

"(Bukti lain) saksi-saksi banyak, terus laporan tertulis ada," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Sulman mencabut pernyataan Kapolres Garut meminta para kapolsek untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Dia mengaku tersulut emosi lantaran dimutasi menjadi Kanit Seksi Pelanggaran Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat. Dia menduga mutasi itu karena fotonya dengan seorang tokoh agama yang kebetulan panitia deklarasi paslon 02 Prabowo-Sandi.

"Saya sudah melakukan suatu kesalahan saya, saya menyatakan bahwa Polri itu tidak netral di dalam Pilpres 2019 ini," kata Sulman kepada wartawan di Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (1/4/2019).

Sulman mengaku selama ini memang seluruh kapolsek di Garut mendapat instruksi untuk pemetaan kerawanan di Garut bertepatan Pemilu 2019. Bukan diarahkan untuk memenangkan salah satu paslon. Dia menyatakan Polri netral dan tak ikut berpolitik.

"Saya yakin kepolisian lembaga yang netral, apalagi dalam pilpres ini. Apalagi dikuatkan lagi dua TR (telegram) yang dikeluarkan bahwa Polri harus netral di pilpres maupun pilkada," kata Sulman. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita