Gara-gara Timses TKN Di-OTT KPK, Elektabilitas Jokowi Kian Tertinggal dari Prabowo

Gara-gara Timses TKN Di-OTT KPK, Elektabilitas Jokowi Kian Tertinggal dari Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sepakan sebelum pemungutan suara 17 April, elektabilitas paslon petahana, Jokowi-Ma"ruf Amin semakin tertinggal jauh dari paslon nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan hasil Survei Indomatrik, saat ini elektabilitas Prabowo-Sandi sudah berada di angka 51,07%. Sedangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf merosot menjadi 43,92%. 

"Masyarakat yang belum menentukan (swing voter) tapi akan berpartisipasi dalam Pilpres sekitar 5,01%," kata Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik, Syahruddin Ys mengawali paparan surveinya, di Menteng, Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Syahruddin menyebut, selisih elektabilitas yang melebar tersebut akibat dari banyaknya timses atau parpol koalisi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma"ruf yang baru-baru ini tertangkap kasus korupsi atau terjaring OTT KPK.

"Soal korupsi ini membuat masyarakat kecewa. Tentu, sebelumnya masyarakat juga banyak yang menilai kinerja Jokowi jauh dari harapan atau tidak sesuai dengan janji kampanye 2014," papar dia.

Sementara itu, kata Syahruddin, elektabilitas Prabowo-Sandi terus merangkak naik karena disebabkan beberapa alasan. 

Diantaranya, masyarakat menginginkan perubahan, mengingkan presiden baru, mampu memperbaiki ekonomi, mampu membawa Indonesia lebih baik kedepan, dan figur Prabowo-Sandi yang dipandang berkarakter tegas dan berwibawa.

Selain itu, lanjutnya, juga dipengaruhi oleh trend positif dan negatif kedua pasangan kandidat Pilpres 2019 selama masa kampanye. Dimana Prabowo-Sandi belakangan memasuki fase trend positif, sebaliknya, Jokowi-Ma’ruf mengalami trend negatif. 

Meski begitu, Syahruddin menprediksi, pelaksanaan Pilpres yang kurang sepekan lagi, akan bersaing ketat mengingat posisi Jokowi-Ma"ruf sebagai petahana.

"Memang, fase trend positif ini bisa menjadi modal kuat bagi Prabowo-Sandi dalam menarik simpati publik untuk memenangkan pertarungan di Pilpres 17 April 2019," tutup Syahruddin.

Untuk diketahui, survei Indomatrix ini dilakukan pada 24-31 Maret 2019 dan dilaksanakan secara proposional di 34 Provinsi yang memiliki hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019. Dimana responden merupakan para pemilih yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih. 

Selanjutnya, random di tingkat Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Kampung/RW/RT, penyebaran wilayah di 50% perkotaan dan 50% 
pedesaan. 

Jumlah sample responden yang di ambil sebanyak 2.100. Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan margin 0f error + 2,4 % pada tingkat kepercayaan 95%. 

Penarikan sampel dilakukan dengan Metode multistage Random Sampling Dimana hasil survei ini untuk mengetahui tingkat elektabilitas para pasangan Capres/Cawapres 2019-2024. [ts]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita