Forum Umat Islam Sulsel Keluarkan Mosi Tidak Percaya pada KPU

Forum Umat Islam Sulsel Keluarkan Mosi Tidak Percaya pada KPU

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Ulama dan tokoh Islam yang tergabung dalam Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan (Sulsel) memandang pelaksanaan Pemilu kali ini sangat buruk, bahkan terburuk sejak era reformasi. Karenanya, mereka menyatakan mosi tidak percaya kepada penyelenggara Pemilu (KPU).

“Kami menyatakan mosi tidak percaya kepada penyelenggara Pemilu,” tegasnya di Makassar, Selasa (23/4).

Sekjen FUIB Sulsel, Andi Hidayatullah Lukman mengatakan, berdasarkan real count Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, menjadi indikasi bahwa sekitar 60 persen rakyat Indonesia menginginkan perubahan.

Sehingga, lanjutnya, apabila kelak diputuskan dan ditetapkan rezim yang lahir dari indikasi kecurangan ini, maka akan jadi presiden buruk dan tidak akan mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Kami minta KPU jujur dan adil (jurdil) dalam menjalankan proses demokrasi yang sementara berlangsung ini,” lanjutnya.

Ketua FUIB Sulsel, Mukhtar Daeng Lau mewanti-wanti jangan sampai KPU tidak berlaku jujur dan adil. Pertanggungjawabannya tidak hanya di hadapan masyarakat, tetapi juga kelak di hadapan Allah Ta’ala.

“KPU jangan jadi penjahat demokrasi,” ujarnya,

Dalam rangka mengawal proses demokrasi alim ulama Makassar telah menyiapkan gerakan massa apabila indikasi kecurangan itu semakin nyata.

“Demokrasi ini harus dijaga agar tidak ada kecurangan dalam pelaksanaannya, sehingga kalau ada dan tidak mampu ditindak, maka tentu gerakan massa akan mengambil bagian,” tegasnya.

Sementara itu, Jenderal Lapangan FUIB Sulsel Iqbal Majid menjelaskan, pemilu ini memakan biaya yang tidak sedikit. Apabila Pilpres ini tidak mampu melahirkan kepemimpinan yang lahir dari suara mayoritas rakyat Indonesia, namun dengan kecurangan, maka tentu akan mengundang sesuatu yang dapat mengganggu stabilitas nasional.

“Kalau petahana dan kelompoknya ini ingin melakukan cara-cara inkonstitusional, maka pasti akan memicu chaos, termasuk dengan munculnya people power seperti yang pernah terjadi di tahun 1998,” ujarnya.

Olehnya, Iqbal berharap, agar KPU, Bawaslu dan penyelenggara lainnya benar-benar membentengi lembaga mereka dari segala bentuk indikasi kecurangan dan ketidaknetralan.

Adapun Ketua Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Kopassandi) Sulsel, Muhammad Ikhwan Jalil, meminta agar segala kecurangan yang terjadi sekarang ini mampu diselesaikan KPU. [ins]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA