Politisi Gerindra Dapat Laporan, Polisi Arahkan Pemilih ke Jokowi-Ma'ruf

Politisi Gerindra Dapat Laporan, Polisi Arahkan Pemilih ke Jokowi-Ma'ruf

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra yang kini mencalonkan sebagai calon anggota legislatif DPR RI dapil Bogor, Mulyadi, mengaku mendapat laporan dari tim suksesnya terkait dugaan adanya ajakan pihak aparatur Polri mengarahkan untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin.

"Dari tim saya bukti lengkap ya. Tapi saya tidak mau ekspose dahulu. Saya menyampaikan itu karena ada bukti itu saja, " kata Mulyadi kepada VIVA, Kamis, 7 Maret 2019.

Mulyadi menjelaskan, temuan ini didapatkan tim kampanye Gerindra soal kapolsek di salah satu kecamatan di daerah pemilihannya. Temuan ini, kata dia, perlu disampaikan agar menjadi pengingat bahwa institusi Polri, TNI, dan pejabat daerah milik rakyat yang sudah disumpah secara moral dan aturan, harus berdiri netral di semua masyarakat.

"Saya sebenarnya ingin mengingatkan kepada pihak aparatur pemerintah negara. Mereka harus mengedepankan aturan main dan moralnya. Dalam aturan kepala daerah juga dilarang berkampannye di luar cuti, misalnya, yang sifatnya terselubung. Sedangkan aparat harus menjadi wasit yang baik," katanya.

Pemilu, kata Mulyadi, adalah proses demokrasi yang wajib dihormati aparatur negara agar bersikap netral. Artinya, dalam menjalankan tugasnya tidak memengaruhi masyarakat dalam memilih menentukan calon pemimpinnya.

"Ini sudah diatur dan dilindungi oleh konstitusi, maka hormati itu. Dan Kepolisian, TNI, kepala daerah harus menjalankan amanah undang-undang di antarannya melayani masyarakat, jangan ada keberpihakan," kata Mulyadi.

Selain itu, Mulyadi mengatakan, secara moral aparat harus memberikan contoh bahwa kegiatan demokrasi pemilu sesuatu yang positif. Proses ini harus berjalan berintegritas secara damai, jujur, dan adil.

"Mereka harus mengedepankan secara moral, kalau ada yang terindikasi tidak menghormati pilihan masyarakat ya sekarang kembalikan ke masyarakat. Karakternya seperti apa pemimpin-pemimpin ini," katanya. 

"Sesuai aturan main, kalau ada indikasi ya lakukan upaya preventif supaya segera dikedepankan. Ini malah diam saja atau tidak proaktif," lanjut dia. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita