FPI Ricuh di Acara Harlah, Hasto PDIP: Jangan Uji Kesabaran NU

FPI Ricuh di Acara Harlah, Hasto PDIP: Jangan Uji Kesabaran NU

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari kericuhan yang dibuat Front Pembela Islam (FPI) dalam acara Harlah Nahdlatul Ulama (NU) di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu 27 Februari 2019. Hasto meminta semua pihak untuk tidak menguji kesabaran NU.

"NU itu yang selama ini banyak mengalah. Jangan kemudian dilakukan upaya untuk provokasi. NU itu punya semangat hubulwatan minal iman, di mana pada 22 Oktober 1945 keluar Resolusi Jihad," kata Hasto di sela-sela Safari Kebangsaan IX di Lampung, Sabtu malam, 2 Maret 2019.

Hasto melanjutkan, nahdliyin telah banyak berkeringat dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Karena itu, seharusnya semua pihak menghormati ormas terbesar di Indonesia itu. 

"Jangan uji kesabaran dari NU. Kalau mereka sudah betul-betul tersinggung, aduh, Inggris saja kalang kabut saat itu," kata Hasto.

Sekretaris TKN Jokowi - Ma'ruf itu menambahkan, NU sejauh ini juga banyak berperan mempersatukan anak bangsa. Ia memperingatkan agar jangan menguji kesabaran NU.

"Karena itulah kepada pihak mana pun, terlebih yang baru datang, yang tidak ikut berkeringat di dalam perjuangan kemerdekaan, jangan uji kesabaran NU. Selama ini NU sangat sabar, dan menjaga norma-norma tertib dalam masyarakat kita," jelas dia.

Hasto juga mendorong aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Sebab kekerasan tidak boleh dibiarkan merajalela. 

"Mereka-mereka yang biasa menggunakan kekerasan, intimidasi, polisi jangan ragu-ragu menegakkan hukum itu. Kami mengutuk berbagai bentuk kekerasan, dan kami lebih percaya kepada NU. Karena selama ini terbukti loyalitasnya, dedikasinya bagi bangsa negara, bagi kemaslahatan umat," ujar Hasto. 

Pada Kesempatan yang sama, Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia Zuhairi Misrawi menambahkan, meski polisi sudah menetapkan sebelas tersangka dalam peristiwa itu, polisi harus mengungkap kasusnya ke publik. 

Cendikiawan NU ini mengatakan organisasinya selama ini sangat mengedepankan keberadaban dan menjunjung tinggi supremasi hukum. Dia mengatakan, NU sangat mencintai kedamaian.

"Kami berterima kasih kepada aparat penegak hukum, karena dengan tegas menegakkan hukum kepada siapapun yang menebarkan kekerasan, menebarkan konflik di antara masyarakat. Jadi NU selalu damai, dan NU percaya bahwa negara bisa melindungi segenap kelompok, suku, agama dari kelompok-kelompok intoleran," jelasnya. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita