Soal Tarif Trans Jawa, JK: Kalau Merasa Mahal, Jangan Lewat Jalan Tol

Soal Tarif Trans Jawa, JK: Kalau Merasa Mahal, Jangan Lewat Jalan Tol

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan,tarif tol Trans Jawa yang mahal disebabkan adanya biaya investasi yang cukup besar. Jalan tol didesain sebagai jalan bebas hambatan, sehingga lebih cepat dari jalan biasa.

"Karena investasinya memang mahal, tapi itu (mahal) kalau jarak jauh. Kalau tidak mau merasa mahal, jalan biasa saja. Tapi (jalan tol) itu alternatif dari kecepatan, dia memang mahal tapi cepat," kata JK di kantornya, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Menurut JK, tarif jalan tol yang mahal tidak akan merugikan perusahaan logistik. Setiap jalan tol sudah diintegrasikan dengan jalan biasa dan disediakan jalur alternatif.

"Saya pikir tidak merasa dirugikan karena seluruh sistem jalan tol itu ada alternatifnya. Kalau Anda merasa mahal, ya lewat jalan biasa. Pantura kan tidak ditutup, tetap jalan. Tetapi kalau merasa mahal, ya kembali ke jalan biasa," tuturnya.

Dengan begitu, pengendara yang keberatan untuk membayar mahal tarif jalan tol bisa menggunakan jalan alternatif namun dengan risiko kecepatan tidak seperti melalui jalan bebas hambatan. Dia menyebut, jalan tol lebih efektif jika digunakan oleh kendaraan besar yang menampung banyak penumpang serta menempuh jarak jauh.

"Tol itu kalau seperti bus, bagus, karena yang bayar kan mobilnya. Tapi kalau mobil jalan sendiri, cuma satu penumpang, ya kemahalan," ucap dia.

Pria asal Sulawesi Selatan itu menegaskan, pemerintah tidak melarang orang untuk lewat jalan tol dengan penerapan tarif yang mahal. Pemerintah, kata dia, hanya memberikan opsi, sehingga tidak ada paksaan untuk menggunakan jalan tol.

"Jadi tergantung mau pilih yang mana, mau murah atau mau cepat, semua ada harganya. Kalau mau pilih cepat ya mungkin delapan jam bisa sampai Surabaya. Tapi kalau mau pakai jalan biasa, mungkin butuh 12 jam," ujarnya. [IN]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita