Prabowo: Saya Purnawirawan Harusnya Istirahat, tapi Saya Melihat Negara dalam Keadaan Tak Baik

Prabowo: Saya Purnawirawan Harusnya Istirahat, tapi Saya Melihat Negara dalam Keadaan Tak Baik

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut ia selaku purnawirawan TNI sudah seharusnya menikmati masa pensiun. Tetapi, melihat kondisi Indonesia saat ini yang menurutnya di ujung kepunahan, ia tak ingin beristirahat.

"Saya ini sebenarnya purnawirawan (TNI) yang sudah harusnya istirahat. Tapi saya melihat negara tidak dalam keadaan baik," ujar Prabowo saat menghadiri acara silaturahmi akbar dengan pendukungnya di Regale International Convention Center, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (23/2), seperti dilansir kumparan.

Prabowo menilai saat ini kekayaan Indonesia hanya dinikmati segelintir orang saja. "Saya melihat bangsa Indonesia di ujung punah," ujarnya.

Oleh karena itu, ia bertekad bersama cawapres Sandiaga Uno untuk memperbaiki kondisi tersebut jika terpilih di Pilpres 2019. Prabowo akan melakukan segala hal untuk membantu masyarakat lepas dari kemiskinan.

"Saya tidak mau anak  anak kita hanya nanti jadi kacung orang lain. Bangsa kita bukan bangsa kacung. Bangsa kita bangsa besar. Bangsa kita layak mendapatkan kehormatan dalam kehidupan yang baik," ujar Prabowo .

Ia mengatakan masalah inti bangsa Indonesia adalah larinya kekayaan alam ke luar negeri. Sementara, masyarakat tak ikut menikmatinya.

"Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indoneaia. Bumi, air, dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya, nikmatnya, rezekinya, nilai tambahnya, dibawa keluar dari Indonesia," ujar Prabowo.

Prabowo merasa pernyataan tersebut sering didengungkannya. Akan tetapi, menurutnya sejumlah elite di Jakarta tak memperhatikan.

"Saya tidak tahu apakah mereka selama ini, tidak mau tahu atau tidak tahu, atau dia tahu tetapi pura-pura tidak tahu bahwa kekayaan indonesia tidak dirasakan rakyat," ungkap Prabowo.

Oleh sebab itu, Prabowo menilai masyarakat Indonesia tidak mungkin sejahtera kalau sistem tersebut berjalan terus dan tak dibenahi.

"Mau hidup dengan kekayaan bangsa Indonesia yang diambil terus? Ini sangat- sangat  sederhana. Tidak usah punya gelar profesor, doktor,  ahli ekonomi untuk sadar. Kalau kekayaan kita diambil, kita tidak mungkin sejahtera," tegasnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita