Ma'ruf Amin: Jangan Samakan Pilpres dengan Perang Badar

Ma'ruf Amin: Jangan Samakan Pilpres dengan Perang Badar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Calon wakil presiden (cawapres) KH Ma'ruf Amin menyayangkan pidato Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman, yang menggunakan doa Perang Badar untuk pemilihan presiden. Ma'ruf menegaskan pilpres jauh berbeda dengan Perang Badar.

Perang Badar bercerita tentang pertikaian umat muslim melawan kafir Quraisy. Sementara itu, pilpres bukan perang, melainkan pemilihan mencari pemimpin negeri.

"Kok pilpres jadi kayak Perang Badar. Perang Badar itu kan perang habis-habisan, juga cerita perang dengan kafir Quraisy. Jadi, kami (Ma'ruf dn calon presiden Joko Widodo) ini dianggap kafir Quraisy? Enak banget dia (kalau bicara)," kata Ma'ruf di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu, 23 Februari 2019, seperti dilansir medcom.

Menurut dia, Neno tak perlu berpidato yang bisa menimbulkan provokasi. Berbeda pilihan politik hal wajar dan tidak perlu bermusuhan.

"Kita harus memilih apa yang kita inginkan, tidak perlu harus bermusuhan, dengan nonmuslim saja kita tidak bermusuhan juga kita tidak perlu bertengkar," ungkap dia.

Kamis, 21 Februari 2019, Neno sempat membacakan puisi di Munajat 212. Acara itu digelar di Monas, Jakarta Pusat.

"Namun, kami mohon jangan serahkan kami kepada mereka yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak, cucu kami dan jangan, jangan kau tinggalkan kami dan menangkan kami. Karena jika engkau tidak menangkan kami, (kami) khawatir Ya Allah, kami khawatir Ya Allah, tak ada lagi yang menyembahmu," begitu kutipan doa yang dibacakan Neno. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita