Fahri: ‘Baju Kotak-Kotak’ Hasil HGU Tanah Prabowo, Sekarang Siapa yang Biayai Jokowi-Maruf?

Fahri: ‘Baju Kotak-Kotak’ Hasil HGU Tanah Prabowo, Sekarang Siapa yang Biayai Jokowi-Maruf?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Isu yang dilempar capres petahana Joko Widodo di Debat Pilpres Kedua (17/02) soal tanah yang ‘dikuasai’ Prabowo Subianto, telah menjadi bola liar. Isu ini kini justru menghantam kubu Jokowi maupun Jokowi sendiri.

Belakangan, Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo mengungkapkan bahwa hasil keuntungan dalam mengelola lahan HGU Prabowo itu salah satunya diperuntukkan untuk modal kampanye Jokowi saat maju sebagai Cagub DKI tahun 2012 yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Yang perlu diketahui bersama, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Pak Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar," kata Edhy dalam keterangan tertulis (20/02).

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah pun mempertanyakan pihak-pihak yang ‘membiayai’ pasangan Joko Widodo-Maruf Amin, mengingat di Pilkada DKI kampanye Jokowi dibiayai dari hasil lahan HGU Prabowo.

“Katanya Gerindra telah mengakui bahwa di Pilkada DKI: Pak @prabowo biayai Jokowi-Ahok. Lalu di Pilpres ini: Pak @sandiuno mengakui membiayai sendiri kampanye Prabowo-Sandi. Pertanyaan?: Lalu siapa yang Biayai pasangan Petahana Jokowi-Ma`ruf?,” tulis Fahri Hamzah di akun Twitter  @Fahrihamzah.

Menyambung soal pihak mana yang membiayai Jokowi, Fahri mengaitkan pengakuan Edhy Prabowo  soal lahan HGU Prabowo dengan biaya Jokowi-Maruf berlaga di Pilpres 2019.  “Haha... Baju kotak-kotak  hasil HGU... Sekarang dibayar siapa ayo...#2019WAJAHBARUm” sindir @Fahrihamzah meretweet tulisan bertajuk “Tidak Tahu Diuntung, Modal Pilgub Jokowi Dibiayai Dari Lahan Prabowo”.

Sebelumnya, selain mengungkap dana kampanye Jokowi di Pilgub DKI, Edhy Prabowo mengungkap sikap Jokowi yang sudah bebarapa kali menyinggung sisi personal Prabowo yang dianggap tidak etis.

"Pada debat perdana, Pak Jokowi yang seharusnya menyampaikan capaian atau gagasan tentang masalah hukum dan HAM, juga malah menyerang Pak Prabowo dengan Partai Gerindra," beber Edhy seperti dikutip RMOL (20/02). (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita