Disebut Bikin Malu, Aktivis Pendukung Prabowo di Markas PBB Sindir Jokowi

Disebut Bikin Malu, Aktivis Pendukung Prabowo di Markas PBB Sindir Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Seorang pria asal Indonesia menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di ruang sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Video dukungan ini viral dan bikin heboh publik tanah air.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai kejadian itu bikin malu negara.

"Saya nggak ngerti motifnya, tapi itu bikin malu," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Selasa (12/2/2019), seperti dilansir detikcom.

Karding menuding aksi itu hanya mencari sensasi dan tak beretika.

Pria yang menyatakan dukungan kepada Prabowo-Sandi dari markas PBB diketahui bernama Tantan Taufik Lubis.

Melalui akun facebooknya, Tantan Taufik Lubis menanggapi dan memberi jawaban atas tudingan TKN Abdul Kadir Karding.

"Kami hadir ke markas PBB dengan Undangan Resmi dari World Federation of United Nation Association (WFUNA) dan Di Hantar Dengan Surat Resmi Dari Lembaga Formal Kementerian RI.."

"Kami adalah Aktivis Kepemudaan yang konsen dengan kegiatan pemberdayaan pemuda dan issu issu global, bukan Aparatur Sipil Negara/ASN yang bertugas di PTRI (Perutusan Tetap Republik Indonesia PBB)."

Tantan Taufik Lubis juga menyindir presiden Jokowi dalam pernyataannya, ia menyinggung perihal presiden RI ke-7 itu tidak pernah menghadiri sidang umum PBB semenjak dilantik.

"Buat Mas Abdul Kadir Karding dari TKN Jokowi mohon jangan buat statemen ngawur. Justru yang bikin malu itu adalah Presiden Jokowi yang sudah 4 kali di undang selama 4 tahun tidak pernah mau hadir ke acara Sidang Umum PBB.", pungkasnya.

Dilansir Kumparan, Joko Widodo tidak pernah menghadiri Sidang Umum PBB sejak dilantik Presiden Indonesia pada 2014 lalu. Absen pada Sidang Umum PBB, Jokowi menunjuk Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai penggantinya berpidato di mimbar terhormat.

Video Tantan Taufik Lubis saat di markas PBB:

(*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita