Diperiksa hingga Malam, Camat Pendukung Jokowi ‘Kencing-kencing’ di Bawaslu Sulsel!

Diperiksa hingga Malam, Camat Pendukung Jokowi ‘Kencing-kencing’ di Bawaslu Sulsel!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Penyidik Sentra Penegakan Hukum Terpadu atau Gakkumdu dari Badan Pengawas Pemilihan Umum / Bawaslu Sulsel periksa maraton 15 camat se-Kota Makassar, Jumat (22/2/2019).

Dalam pemeriksaan 15 camat se-Kota Makassar itu, beberapa camat keluar-masuk toilet di Kantor Bawaslu Sulsel, di Kantor Bawaslu Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan.

Video berdurasi 1,27 detik itu menyebar di media sosial sejak Rabu (20/2/2019) malam.

Rerata camat yang telah diperiksa keluar dari ruang pemeriksaan dan langsung ke toilet.

Beberapa camat keluar dari toilet sambil pegang resleting celana.

Bagian depan celana warna cokelat muda dari beberapa camat itu terlihat basah.

Sempat Antre

Bahkan sempat terjadi antrean para camat di depan pintu toilet di lantai 1 Kantor Bawaslu Sulsel.

Mereka antre masuk toilet yang sedang digunakan salah seorang camat.

Saat didekati awak media, mereka buru-buru masuk kembali ke ruangan pemeriksaan.

Bawaslu Sulsel memastikan akan merekomendasikan para camat itu ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Biroksasi atau Kemenpan RB dan Komisi Aparatur Sipil Negara /  ASN.

Para camat kompak hadir nyaris bersamaan di Bawaslu Sulsel menjelang waktu Salat Jumat, sekitat pukul 11.30 wita.

Bawaslu gunakan tiga ruangan di lantai satu dan dua ruangan di lantai 2. Masing-masing ruangan, disediakan dua meja dan ditempati memeriksa dua hingga tiga camat.

Ketua Tim Hukum Pemkot Makassar Adnan Buyung Aziz SH dan anggota tim Zulkifli Hasanuddin SH terlihat sibuk mendampingi para camat ke ruang pemeriksaan.

"Saat ini kami masih lakukan klarifikasi kepada 15 pihak yang telah diundang tetapi tidak secara bersamaan," jelas Koordinator Divisi Penindakan Bawaslu Sulsel Azry Yusuf di sela-sela pemeriksaan para camat.

Menurut Azry, siapapun yang terlibat, dalam perkara ini terlebih lagi kalau pihak itu secara terang-terangan oleh pihak pelapor. Menurut undang-undang wajib kami untuk klarifikasi.

"Berkaitan dengan rekomendasi kami ke KemenpanRB dan komisi aparatur sipil negara itu sudah menjadi sntandar bagi kami untuk meneruskan," ungkapnya.

"Karena itu terkait dengan pelanggan hukum lainnya dan itu menjadi perintah Bawaslu Nomor 6 untuk melakukan proses terhadap pelanggan-pelanggaran hukum lainnya yang terjadi dalam proses pemilu ini. Terkait Bawaslu Sulsel tidak tebang pilih saya kira itu harga mati bagi kami," jelas Azry.

Syahrul Siap

Bawaslu Sulsel juga memastikan akan memeriksa mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Dalam video, Ketua DPP Partai Nasdem ini memimpin dan memandu para camat.

Dalam video itu, para camat hanya meneriakkan lima kata. "Saya camat (nama kecamatan masing-masing)" dan "harga mati".



Mereka berteriak "harga mati" setelah Syahrul berkata "Semua bersumpah dan berjihad menyatakan kebulatan tekad mendukung calon presiden nomor urut satu, Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin satu periode lagi menjadi presiden.”

“Mari sama-sama berjuang dan berjihad untuk nomor satu, Jokowi adalah presiden terbaik dan masa depan rakyat. Jokowi-Ma'ruf......"

Syahrul menegaskan lagi video tersebut sebenarnya hanya untuk konsumsi internal.

“Yang ada selfie-selfie aja dengan para camat, sebenarnya untuk dokumentasi internal,” ujar Syahrul, kemarin.

Pererat Silaturahmi

Syahrul menyatakan, kegiatan yang dilakukan dengan seluruh camat se-Makassar itu hanya untuk ajang mempererat tali silaturahmi.

“Untuk happy-happy saja, tidak ada niat yang lain. Kebetulan lama tidak ketemu, kayak begitu saja,” jelas mantan Ketua Golkar Sulsel itu.

 
Mantan Bupati Gowa itu enggan berkomentar lebih jauh.

Dia hanya menegaskan siap membeberkan semuanya kepada tim pemeriksa Bawaslu.

“Saya sudah janji dengan Bawaslu tidak akan ganggu proses hukum. Saya tidak bisa berikan keterangan lagi,” tegas Syahrul.

Azry mengatakan, video viral itu dilaporkan di Bawaslu Makassar hingga ke Bawaslu RI. “Jadi kami menerima laporan dari Bawaslu Makassar juga pelimpahan dari Bawaslu RI. Rupanya ada juga yang melapor di Jakarta,” kata Azry. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita