Beredar Foto Sandiaga Pose Kampanye di Sekolah, BPN Ungkap Faktanya

Beredar Foto Sandiaga Pose Kampanye di Sekolah, BPN Ungkap Faktanya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Foto Sandiaga Uno berpose kampanye di bekas sekolahnya, SMA Pangudi Luhur (PL) Jakarta, beredar di aplikasi messenger. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga menegaskan fakta yang sebenarnya: foto diambil saat sekolah sedang libur.

"Itu bukan kampanye. Itu waktu hari libur, dan biasa alumni bermain basket di sana," ungkap juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, saat dimintai konfirmasi, Rabu (6/2/2019).

Ada dua foto yang beredar saat Sandiaga berada di lapangan basket indoor PL. Foto pertama Sandiaga berfoto dengan tiga orang dan memakai kaus sama bergambar muka cawapres nomor urut 02 itu bertulisan: He's My Brother, Anak PL Dukung Anak PL. Mereka berpose dua jari menaikkan jari telunjuk dan jempol, khas pasangan Prabowo-Sandiaga.

Kemudian foto kedua memperlihatkan Sandiaga berfoto bersama 16 lelaki. Sebagian memakai baju serupa dengan yang dipakai eks Gubernur DKI itu. Mayoritas juga mengangkat dua jari.

Meski berpose dua jari, pihak Prabowo-Sandiaga menilai hal tersebut tidak termasuk kampanye. Andre Rosiade menyatakan kegiatan Sandiaga bersama teman-temannya hanya bermain basket di sekolah SMA PL.

"Tidak ada pembicaraan visi-misi, hanya bermain basket. Bang Sandi kebetulan alumni PL, dan diajak rekan-rekannya untuk main basket," ucap politikus Gerindra itu.

Sandiaga Uno diketahui bermain basket indoor dengan teman-temannya pada Sabtu (2/2) di SMA Pangudi Luhur, Jalan Brawijaya IV No 47, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain bermain basket, sejumlah alumni PL disebut Sandiaga berkumpul untuk memberinya masukan.

"Ada beberapa kegiatan pagi ini, temen-temen lulusan SMA Pangudi Luhur datang berkumpul memberikan masukan, aspirasi, gimana sekolah yang sama-sama membesarkan nama kita ini bisa kita dorong terus karena sekarang ada penerimaan peserta didik baru, tapi jumlah yang masuk ke Pangudi Luhur ini menurun drastis, mungkin karena lokasinya, di sini lokasi lebih banyak masyarakatnya yang lebih lanjut usianya, jadi asupan siswanya rendah," kata Sandiaga di SMA Pangudi Luhur setelah bermain basket.

"Jadi tadi temen-temen kumpul. Harapannya, saya juga ikut mendorong, mempromosikan, mengajak para warga di wilayah sini untuk mengirimkan anaknya untuk bersekolah di SMA Pangudi Luhur. Ini saya dulu 3 tahun di sini, lulus tahun 87," imbuhnya.

Meski begitu, Sandiaga menyatakan bukan berarti eks sekolahnya memberikan dukungan kepada ia dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Ia menyebut teman-temannya hanya memberikan aspirasi dan masukan.

"Nggak, nggak, Pangudi Luhur ini sebuah sekolah yang sangat mendukung pluralisme, saya muslim dan ini sekolah Katolik, tapi kita yang kita jaga adalah brotherhood, karena konsep Pangudi Luhur ini laki-laki semua ya jadi ya brotherhood dan tidak ada dukung-mendukung," jelas Sandiaga.

"Mereka datang ke sini memberikan aspirasi, kekhawatirannya bahwa sekolah yang sudah membesarkan kita ini, dan sudah banyak. Menteri Keuangan dari sini, ada jenderal-jenderal juga dari sini, duta besar juga dari Pangudi Luhur, jangan sampai cerita legendaris Pangudi Luhur putus sampai di sini karena siswanya kurang," tambah dia. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita