Bantah Politisasi Salat Jumat, BPN Prabowo Singgung Saf Jokowi Dimundurkan

Bantah Politisasi Salat Jumat, BPN Prabowo Singgung Saf Jokowi Dimundurkan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismail sempat melarang capres Prabowo Subianto tidak mencampuradukkan kegiatan politik dengan salat Jumat di Masjid Agung Semarang. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga pun menegaskan tidak akan ada kegiatan perpolitikan di kegiatan salat Jumat hari ini.

"Saya nggak ingin berprasangka buruk. Ini soal miskomunikasi. Kami nggak ingin perkeruh suasana, karena besok insyaallah Pak Prabowo tetap akan di sana salat Jumat, lalu pihak takmir masjid juga sudah menjelaskan, mereka nggak larang Pak Prabowo, lalu sudah tegas akan menerima Pak Prabowo," ujar jubir BPN, Andre Rosiade, saat dihubungi, Kamis (14/2/2019).

Andre bahkan menyinggung Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Jokowi-lah yang sering memasukkan unsur politis di setiap salat Jumat. Dia juga mengatakan, setiap Jokowi salat, selalu ada saf yang sengaja dikosongkan untuk area fotografer memotret kegiatannya beribadah. Baginya, Prabowo bukan tipike orang yang seperti itu.

"Sekali lagi, besok agenda Pak Prabowo itu agenda pribadi, hanya datang untuk salat Jumat tanpa memberikan kata sambutan, baik sebelum maupun sesudah salat Jumat. Kedua, Pak Prabowo juga nggak akan meminta tempat duduk khusus dan Pak Prabwoo juga nggak minta saf dimundurkan agar kamerawan bisa mengambil foto Pak Prabowo. Kan kalau Pak Jokowi safnya minta dimundurkan tuh, kami tidak melakukan hal itu. Jadi nggak ada prasangka itu dan kami berhusnuzan saja, karena insyaallah masalahnya sudah selesai," ucapnya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa KH Hanief Ismail berkeberatan adanya rencana Prabowo Subianto melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Semarang, Jumat (15/2) ini. Alasannya, salat Jumat yang akan diadakan oleh Prabowo itu dinilai mempolitisasi ibadah dan memakai masjid untuk kepentingan politik.

Politisasi itu dapat dilihat dari upaya mengerahkan massa dan menyebar pamflet kepada masyarakat agar ikut salat Jumat bersama Prabowo Subianto di masjid tersebut. Namun informasi mengenai larangan itu dibantah KH Hanief. Dia menegaskan pihaknya memang berkeberatan atas penyebaran pamflet untuk ajakan salat Jumat bersama capres tersebut.

"Kami hanya merasa keberatan adanya pamflet ajakan salat Jumat bersama Prabowo di Masjid Kauman. Artinya, keberatan kami salat dijadikan ajang kampanye atau dipolitisasi," tegas KH Hanief.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita