Survei LSI: Mainkan Isu Kontroversial, Elektabilitas PSI Tak Sampai 1 Persen

Survei LSI: Mainkan Isu Kontroversial, Elektabilitas PSI Tak Sampai 1 Persen

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menggelar survei untuk partai politik (parpol) baru peserta Pemilu 2019. Salah satu yang menjadi sorotan, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sejak Agustus hingga Desember 2018, elektabilitas parpol itu belum bisa menembus hingga 1 persen.

Peneliti LSI Ardian Sopa mengataka‎n, dari lima kali survei sepanjang Agustus hingga Desember 2018, parpol berwarna dasar merah itu belum bisa terdongkrak elektabilitasnya.

Pada Agustus 2018, elektabilitas PSI berada di angka 0,2 persen; September 0,2 persen; Oktober 0,2 persen; November 0,9 persen; dan Desember 0,1 persen.

"Jadi itu data dari LSI bersadarkan bulan Agustus hingga Desember 2018," ujar Ardian di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Selasa (8/1). Pada November parpol yang dipimpin Grace Natalie hampir menembus 1 persen, namun pada Desember anjlok lagi jadi 0,1 persen.

Menurut Ardian, salah satu penyebab tidak naiknya elektabilitas PSI yakni memainkan isu kontroversial. Hal itu berdampak pada citra partai itu sendiri. "PSI idenya banyak tapi relatif kontroversi di masyarakat," katanya. Kontroversi itu relatif berefek negatif terhadap citra partai itu.

Adapun beberapa isu yang pernah dimainkan PSI dan menimbulkan kontroversi, seperti penolakan terhadap perda agama. Baru-baru ini membuat memberikan award kebohongan kepada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Andi Arief.

Semua itu berdampak terhadap elektabilitas partai tersebut. Masyarakat pada kenyataannya tidak suka hal-hal yang menimbulka pro dan kontra. "Masyarakat lebih suka dengan isu yang bisa membangun kemudian juga yang mempersatukan," katanya.

‎Semnetara itu, untuk empat partai baru lainnya mendapatkan elektabilitas lebih baik daripada PSI. Contohnya, Partai Perindo pada Desember 2018 memperoleh elektabilitas 1,9 persen. Sedangkan untuk Partai Garuda dan Partai Berkarya tidak lebih baik. Partai Berkarya (0,1 persen), Partai Garuda (0,2 persen).

Untuk diketahui, survei LSI ini dilakukan dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebesar 1.200 orang. Survei itu dilakukan dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Sementara margin of error survei plus minus 2,9 persen. [JP]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita