RR: Disintegrasi Soviet dan Yugoslavia Harus Diantisipasi Pemimpin Negeri Ini

RR: Disintegrasi Soviet dan Yugoslavia Harus Diantisipasi Pemimpin Negeri Ini

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Disintegrasi sebuah negara masih mungkin terjadi di zaman modern seperti saat ini. Banyak faktor yang harus diantisipasi agar sebuah negara tidak terpecah belah.

Ekonom senior DR Rizal Ramli mencontohkan perpecahan yang terjadi di Uni Soviet dan Yugoslavia. Kedua negara tersebut merupakan negara yang disegani dunia, tapi seketika bisa pecah.

Di Soviet, urai, Rizal, perpecahan terjadi karena kepemimpinan Mikhail Gorbachev yang lemah. Gorbachev terlena dengan pujian asing sehingga gagal mengantisipasi perpecahan di internal.

“Pemimpinnya lemah, Gorbachev, kalau bukan dia, Rusia akan tetap jadi Soviet (yang adidaya). Tapi karena Gorbachev lemah dan dipuji-puji Barat, akhirnya Soviet hancur,” tuturnya dalam sebuah wawancara di sebuah TV swasta nasional beberapa waktu lalu.

Sementara Yugoslavia, kini pecah menjadi tujuh negara. Disintegrasi di negara ini terjadi karena pemerinta gagal mengantisipasi berbagai masalah di dalam negeri. Seperti masalah ekonomi, etnik dan agama.

“Ada soal ekonomi, etnik, agama, dengan Bosnia dengan macem-macem, akhirnya faktor pecahnya itu kombinasi macem-macem,” terang Menko Perekonomia era Presiden Abdurrahman Wahid itu.  

Untuk itu, dia mengimbau kepada para pemimpin negeri ini untuk bisa belajar dari kedua kasus disintegrasi tersebut.

Dia ingin pemimpin negeri ini membiasakan diri melakukan simulasi tentang berbagai tantangan yang akan dihadapi bangsa.

“Mulai dari simulasi terbaik dan persyaratan untuk mencapainya, hingga simulasi terburuk dan diantisipasi faktor penyebabnya,” pungkas pria yang akrab disapa RR itu. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita