Revisi Visi-Misi Ditolak, Tim Prabowo: KPU Harus Konsisten, itu Foto Jokowi juga Berubah

Revisi Visi-Misi Ditolak, Tim Prabowo: KPU Harus Konsisten, itu Foto Jokowi juga Berubah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  KPU menolak dokumen perubahan visi-misi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menyinggung perubahan foto Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Nggak apa-apa. Menurut saya sih pada hakikatnya kan nggak perubahan prinsip. Hanya penajaman dan lebih fokus lagi. Jadi kalau tidak diterima bukan berarti visi-misi berubah," kata Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Alasannya, perubahan visi-misi yang dilakukan tim Prabowo-Sandi tak terlalu signifikan. Menurut Hidayat, perubahan visi-misi hanya berupa pemfokusan pada sejumlah aspek tanpa mengubah hal fundamental.

"Visi-misi sama saja, hanya yang saya pahami pengajuan itu hanya untuk memfokuskan saja. Tetap dalam koridor UUD 1945, Pancasila, itulah kata kuncinya. Tak berubah sama sekali," ujarnya.

KPU menyatakan perbaikan dokumen visi-misi dan program kandidat Pilpres 2019 tak bisa dilakukan lagi. Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyebut dokumen visi-misi merupakan salah satu persyaratan proses pendaftaran capres dan cawapres.

Hidayat berharap KPU konsisten menerapkan aturan. Ia lantas mengungkit soal perubahan foto Jokowi-Ma'ruf di surat suara dan perubahan nomor urut capres-cawapres.

"Kalau memang itu bagian dari yang sudah ditentukan dari awal bahwa itu bagian dari tak terpisahkan ketika mendaftarkan ya, itu kewenangan KPU," kata Hidayat.

"Tapi kalau melihat perkembangan bahwa dulu ketika maju, disampaikan juga foto dan soal nomor. Lalu nomor berubah jadi 01 dan 02. Foto juga berubah, terutama Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf, itu juga berubah ternyata. Ya, harusnya KPU konsisten kalau itu dimungkinkan. Harusnya beragam hal yang tidak ada larangannya juga tetap dimungkinkan," imbuh politikus PKS.

Foto Jokowi-Ma'ruf di visi-misi dan surat suara memang berbeda. Keduanya memang memakai baju berwarna putih, tapi di foto surat suara, Jokowi memakai baju koko ditambah peci hitam. Sedangkan foto yang digunakan Prabowo-Sandiaga dalam visi-misi dan surat suara tidak mengalami perubahan.

Sementara itu, soal nomor urut yang ditambah angka '0' di depan, hal tersebut sudah melalui kesepakatan kedua pasang calon beserta tim sukses resminya. Kesepakatan itu dilakukan tepat sebelum pengundian nomor urut pada 21 September 2018. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita