Padi Moestopo: Indonesia Terpuruk, Prabowo-Sandi Pilihan Terbaik

Padi Moestopo: Indonesia Terpuruk, Prabowo-Sandi Pilihan Terbaik

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih memiliki ruang dukungan di barisan aktivis politik eksponen gerakan reformasi 1998.

Kemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 dianggap eks aktivis gerakan 98, Sojo Dibacca, sebagai hal yang paling dinantikan rakyat demi perubahan yang lebih baik.

"17 April 2019 adalah saat yang dinantikan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menentukan pemimpin bangsa dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Saat ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang pelik," kata Sojo lewat pesan elektronik kepada redaksi, Selasa (8/1).

Selaku aktivis pergerakan, ia memandang Indonesia sebagai bangsa sudah benar-benar terpuruk dalam segala aspek kehidupan. Kerusakan ekonomi tercermin dari fluktuasi harga-harga bahan pokok, sempitnya lapangan kerja. Selain itu, wabah korupsi makin menggila di empat tahun terakhir. 

"Melihat kondisi bangsa saat ini, alumni Universitas Moestopo mendukung sepenuhnya Prabowo-Sandi," tambahnya menekankan. 
Ia mengaku, bersama sejumlah alumni Universitas Prof. Dr. Moestopo telah mendirikan organisasi "Padi Moestopo" sebagai bentuk dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandi.

"Kami yakin Prabowo-Sandi dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik sesuai dengan Pancasila dan UUD 45," tegasnya yang menjabat Wakil Ketua Padi Moestopo.

Terlepas dari dukungan politik itu, ia tegaskan bahwa generasi muda selaku penikmat kemerdekaan harus memperjuangkan pembangunan, pemerataan dan kehidupan rakyat yang layak seperti tercantum dalam UUD 45. 

Semangat berjuang dan mengisi kemerdekaan harus tetap dikobarkan dengan 3B yaitu Berniat, Bergerak dan Berjuang untuk menjaga martabat bangsa Indonesia. 

"Contohlah Bung Tomo saat melawan Belanda yang datang kembali untuk menjajah Indonesia. Dengan semangat luar biasa mampu mengobarkan semangat arek-arek Surabaya bergerak dan berjuang untuk mengusir penjajah Belanda," ucap Sojo. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita