MS Kaban: Kasus Anies Gemakan Revolusi Dua Jari

MS Kaban: Kasus Anies Gemakan Revolusi Dua Jari

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Sikap Bawaslu terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan terkait pose salam dua jari membuat elit partai politik ikut menyoroti, bahkan ada yang menganggap bahwa ini sebagai tanda revolusi.

Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban mengatakan vonis Bawaslu terhadap salam dua jari Anies Baswedan memberikan energi baru untuk masyarakat lakukan revolusi.

"Vonis BAWASLU salam dua jari Anis Baswedan memperkuat gema revolusi dua jari, ketidakadilan menuai badai prahara demokrasi kontra konstitusi melahirkan tirani. Ini PARADOKS reformasi," kata Kaban melalu twitternya, Selasa (8/1/2019).

Menurut dia, apabila masyarakat tidak percaya kepada penyelenggara pemilu maka itu merupakan benih yang ditanam oleh mereka sendiri.

"Jika publik gak percaya KPU itu hanya buah dari benih benih yang ditanam oleh KPU sendiri," ujarnya.

Begitu juga, kata Kaban, apabila rakyat tidak percaya pada pemerintahan juga merupakan buah benih ketidakadilan yang ditanamnya sehingga akan menuai badai.

"Kunci utamanya jadikan hukum sebagai panglima. 174019 pilih 02 (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno)," tandasnya.

Anies memang sempat berpose salam dua jari saat mendapat kesempatan berdiri di podium Konferensi Nasional Gerindra di Sentul International Convention Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12).

Namun, pose salam dua jari Anies dilaporkan ke Bawaslu oleh Garda Nasional untuk Rakyat (GNR). GNR menilai gestur dua jari itu merupakan simbol kampanye karena dilakukan dalam acara Konferensi Nasional Gerindra.

Memang, pasangan calon Presiden Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mendapat nomor urut 02 pada Pemilu Presiden 2019. Sementara, pasangan petahana Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin mendapat nomor urut 01.[IN]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita