Jokowi Merasa Tidak Punya Potongan Diktator, Menyindir?

Jokowi Merasa Tidak Punya Potongan Diktator, Menyindir?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Calon presiden petahana Joko Widodo menyatakan dirinya tidak punya potongan diktator atau oriter. Pernyataan itu seakan menyindir pihak tertentu.  

Padahal dalam ketentuan debat yang dibacakan oleh Ira Koesno selaku moderator, closing statement harus menyejukan dan penuh apresiasi kepada kubu lawan.

“Kami tidak ingin banyak bicara, kami sudah paham persoalan bangsa ini dan tahu apa yang harus dilakukan. Kami tidak punya potongan diktator atau otoriter, kami tidak punya rekam jejak melanggar HAM, kami tidak punya rekam jejak melakukan kekerasan,” kata Jokowi di akhir debat perdana Pilpres 2019, kemarin malam (Kamis, 17/1). 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada kemarin malam (Kamis, 17/1) menggelar debat perdana debat calon presiden dan wakil presiden yang berkompetisi dalam pemilihan umum 2019.

Debat diikuti oleh pasangan calon no urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Debat perdana kali ini mengambil tema hukum, korupsi, hak asasi manusia dan terorisme dengan panelis Guru Besar Hukum UI Hikmahanto Juwana, Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Tata Negara Bivitri Susanti dan Ahli Tata Negara Margarito Kamis. 

Dalam pernyataan akhir Jokowi juga menyatakan bahwa duetnya bersama Maruf Amin akan mempertaruhkan jabatan dan reputasinya dalam memperbaiki persoalan bangsa.

“Jokowi-Amin akan pertaruhkan jabatan dan reputasi dan akan kami gunakan semua kewenangan yang kami miliki untuk perbaikan bangsa,” demikian Jokowi. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA