Habiburokhman: Prabowo-Sandi Dan Masyarakat Indonesia Justru Korban Hoax

Habiburokhman: Prabowo-Sandi Dan Masyarakat Indonesia Justru Korban Hoax

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Informasi bohong alias hoax yang berkembang selama ini diduga sebagai alat perang untuk menyerang pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga uno. Utamanya lewat media sosial.

Dugaan itu disampaikan oleb Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman. Menurutnya, selain masyarakat Indonesia kubu oposisi juga dikorbankan dengan hoax tersebut melalui framing pihak tertentu.

"Karena kita sering dikaitkan dengan hoax ini itu," kata Habiburokhman dalam diskusi bertajuk "Hoax dan Perubahan Konstalasi Perpolitikan Nasional" di Media Center KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/1).

Meski selalu dikait-kaitkan, lanjut dia, semua itu tidaklah terbukti. Terkait kasus Saracen misalkan, saat Asma Dewi ditangkap karena dituduh sebagai bendahara, seorang oknum anggota Polisi sempat melemparkan pertanyaan kalau dia adalah kader Partai Gerindra atau bukan.

Namun seiring berjalannya waktu, dalam persidangan, Asma Dewi ternyata tidak terbukti memiliki hubungan dengan Saracen.

"Dalam kasus Asma Dewi, kasus Saracen, tidak ada di surat dakwaan. Yang ada hanya dicari status status FB beliau yang dianggap sebar kebencian, dan kritikan terhadap pemerintah soal impor jeroan," bebernya.

Hal serupa, sambung Habiburokhman, juga terjadi pada kasus hoax Ratna Sarumpaet dan tujuh kontainer surat suara tercoblos. Kasus Ratna misalkan, dia memastikan pihaknya sama sekali tidak tahu kalau pengakuan Ratna Sarumpaet merupakan kebohongan belaka.

"Saya juga yang tahu ibu-ibu mukanya lebam, kita mana ngerti. Digiring segala macam ini kaitan dengan BPN dan sebagainya. Tapi kepolisian profesional. Framing tersebut sampai sekarang tidak terbukti," ungkapnya.

Begitu pula, tambahnya, dengan kasus hoax tujuh kontainer yang baru-baru ini menghebohkan pemberitaan di media nasional dan medsos.

"Andi Arief itu sama dengan kita semua, korban. Dia mempertanyakan dan minta diusut supaya tidak terjadi fitnah," demikian Habiburokhman, politisi Partai Gerindra itu. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita