Elite PBB Masih Ragukan Maklumat Habib Rizieq Soal Undur Diri Massal

Elite PBB Masih Ragukan Maklumat Habib Rizieq Soal Undur Diri Massal

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengeluarkan maklumat yang ditujukan kepada pengurus dan aktivis FPI beserta sayap juang yang menjadi pengurus ataupun caleg Partai Bulan Bintang (PBB). Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono mengaku belum menyakini maklumat tersebut asli dari Habib Rizieq Syihab.

"Jadi begini, pertama saya belum menafikan itu seruan asli dari beliau (Habib Rizieq Syihab). Jadi saya menganggap itu sebagai hoax sampai malam ini karena hanya ada satu penguatan yaitu kalimat dari PA 212 Slamet Ma'arif ketika dikonfirmasi ini cuma bilang na'am, tanpa ada penjelasan lanjut, artinya belum mengiyakan yang masih ragu sebenarnya," kata Sukmo Harsono kepada wartawan, Senin (28/1/2019).

Maklumat tersebut dikeluarkan tak lain karena keputusan PBB mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Habib Rizieq meminta dukungan dialihkan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Juru bicara FPI Slamet Ma'arif membenarkan maklumat ini disampaikan langsung Rizieq dari Mekah, Arab Saudi. "Na'am (benar)," singkat Slamet, Senin (28/1).

Sukmo menduga hal tersebut dimunculkan oleh sekelompok caleg PBB yang mendukung Prabowo-Sandiaga, yang tidak setuju mendukung Jokowi-Ma'ruf. Selain itu, FPI yang mengizinkan kadernya menjadi caleg melalui PBB belum pernah menyerukan dukungan partai berlambang bulan bintang.

"Saya mensinyalir ini upaya-upaya yang dilakukan oleh kawan-kawan segelintir pro pasangan nomor 02 dalam rangka menanggapi dukungan PBB secara resmi kepada Pak Jokowi. Berikutnya sampai hari ini FPI sendiri yang merupakan institusi yang mengizinkan calegnya menjadi calon anggota dewan melalui PBB, belum pernah secara resmi menyerukan dukungan kepada PBB," tutur dia.

"Jadi kalau ada kalimat menarik diri, saya sangat meragukan hal tersebut," imbuh dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan jika caleg PBB yang mengundurkan diri lantaran partainya mendukung Jokowi-Ma'ruf berlawanan dengan sikap Ketua Majelis Syuro PBB) MS Kaban. Padahal MS Kaban disebut meminta caleg yang mendukung Prabowo-Sandi tetap tenang dan bekerja.

"Berikutnya perlu dipahami ketua majelis syuro PBB kan sikapnya tetap mendukung pasangan capres 02 dan meminta caleg yang pro capres 02 untuk tetap tenang dan bersifat tetap bekerja untuk bekerja kepada calon yang didukung mereka. Kalau sekarang ada imbauan yang sifatnya untuk mengundurkan diri berarti, mereka menentang saran dan nasehat dari ketua majelis syuro PBB (MS Kaban), jadi berlawanan kan," jelas dia.

Salah satu caleg PBB Habib Novel Chaidir Hasan justru mematuhi maklumat Habib Rizieq. Bahkan Novel mengklaim bukan hanya dirinya yang patuh terhadap maklumat tersebut.

Kembali kepada Sukmo, ia mengatakan selama ini Novel Bakmumin belum memberikan kontribusi bagi PBB. Saat ini, Sukmo juga mengaku belum menerima surat pernyataan pengunduran diri dari Novel Bakmumin.

"Novel Bakmumin itu adalah caleg PBB yang baru bergabung, belum memberikan kontribusi apapun kepada PBB. Tetapi selalu berprovokasi dan menghujat ketum dan PBB. Saya sudah menunggu sejak dua bulan lalu surat pernyataan pengunduran diri dari Novel, tetapi saat hari ini belum menerima yang disampaikan kecuali hanya memperkeruh dan menggaduhkan suasana dengan maksud menghancurkan sendiri partai islam yang bernama PBB," tutur Sukmo.

Di dalam maklumat juga disampaikan sanksi jika pengurus atau aktivis FPI tidak melakukan imbauan.

Berikut ini isi maklumat lengkap Rizieq:

Sehubungan Keputusan Resmi Rakornas PBB 27 Januari 2019 untuk bergabung dengan 'Partai-partai Pendukung Penista Agama' dalam pemenangan Jokowi di Pilpres 2019, maka diserukan kepada segenap aktivis FPI & sayap juangnya beserta semua simpatisan FPI & seluruh umat Islam pendukung 'Hasil Ijtima' Ulama' dimana pun berada, yang menjadi 'pengurus atau caleg PBB' untuk segera: mengundurkan diri massal dari kepengurusan maupun caleg PBB.

Selanjutnya dianjurkan untuk bergabung dengan partai Islam pendukung Ijtima' Ulama atau membentuk partai perlawanan.

Dan sejak saat diumumkan maklumat ini tidak lagi kampanye untuk caleg PBB yang manapun dan tidak juga mengkampanyekan PBB.

Diserukan juga agar suara dukungannya diarahkan dan dialirkan ke caleg partai Islam yang mendukung hasil Ijtima' Ulama untuk pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Pengurus & aktivis FPI beserta sayap juangnya yang tidak melaksanakan maklumat ini, maka akan diberi sanksi organisasi yang tegas.

Maklumat ini dibuat sesuai 'Sikap Politik FPI' yang mendukung penuh hasil Ijtima' Ulama untuk memenangkan Prabowo-Sandi, dan hanya memilih caleg dari Partai Koalisi Umat Kebangsaan Pendukung Prabowo-Sandi.

Demikian isi Maklumat ini untuk menjadi pegangan bagi semua pihak yang berkepentingan.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita