Diprotes Umat Islam, Mozaik Mirip Salib Dicat Pemkot Solo

Diprotes Umat Islam, Mozaik Mirip Salib Dicat Pemkot Solo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bergerak cepat menanggapi tuntutan berbagai kalangan warga yang menganggap mozaik paving Jl. Jenderal Sudirman depan Balai Kota menyerupai salib.

Saat ini mozaik tersebut telah dicat oleh pelaksana proyek, khususnya pada sisi utara Tugu Pemandengan supaya tidak menyerupai salib.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, saat ditemui Solopos.com, Jumat (18/1/2019), mengatakan Pemkot Solo dan Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) telah melakukan mediasi yang difasilitasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).


Dalam pertemuan itu disepakati desain mozaik yang mirip salib diubah. “Mediasi dilakukan dua hari pada Kamis [17/1/2019] malam dan Jumat [18/1/2019] pagi juga menghadirkan pembuat desain dari pelaksana proyek. Yang mendesain telah menegaskan tidak ada unsur kesengajaan untuk membuat gambar salib. Desain sudah dikonsultasikan dengan Keraton Solo,” ujarnya.

Ia menambahkan Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo, tidak memiliki rencana menggambar salib pada proyek yang belum selesai tersebut. Menurutnya, kalau itu memang bentuk salib, Wali Kota Solo akan menjadi orang yang paling marah karena salib merupakan simbol sakral agamanya.

Menurutnya, solusinya cukup mudah hanya dengan mengganti warna saja pada bagian bawah yang memanjang. “Kalau mengubah warna hanya sebentar saja telah selesai namun kalau mengganti batu andesit yang proyeknya belum diserahterimakan menunggu keputusan dahulu. Kita harus saling mengerti, InsyaAllah persoalan akan segera teratasi dan terbuka peluang untuk dikoreksi,” ujarnya.

Jumat siang, mozaik di Tugu Pemandengan telah dicat agar tidak muncul lagi anggapan mirip salib. Ia menyatakan setuju untuk mengubah desain tersebut.


Ia juga telah menerima rekomendasi dari DSKS dengan mengubah sudut-sudut mozaik dengan bentuk lancip seperti simbol mata angin atau membuat motif menjadi lingkaran penuh.

Pelaksana Humas DSKS, Endro Sudarsono, mengatakan telah menyampaikan aspirasinya kepada Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo terkait desain yang mirip salib di depan Balai Kota.

“Kami mengetahui hal itu dari Instagram Pariwisata Solo lalu Jelajah Solo yang kita dapati keributan oleh warga dunia maya. Hal itu yang membuat kita memberanikan diri menggelar aksi di depan Balai Kota pada Jumat [18/1/2019],” ujarnya.

Ia meminta kepada Wali Kota Solo untuk lebih bijak dalam menyikapi hal tersebut. Menurutnya, tidak ada tafsir lain mozaik di Tugu Pemandengan itu adalah salib.

Sementara itu, ia menyerahkan penyelesaian seluruhnya kepada Pemkot Solo untuk mengatasi hal tersebut. Ketua Laskar Umat Islam Solo, Edi Lukita, mengaku akan terus mengawal persoalan tersebut setelah Pemkot telah berkomitmen untuk mengubah desain.

Ia berharap Solo tetap terjaga kondusivitasnya yang telah menemukan sebuah kesepakatan. Ia menyerahkan kepada Pemkot Solo dengan cara apa mozaik yang mirip salib itu akan diubah supaya tidak menimbulkan multi tafsir. [solopos]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita