Tolak Ratifikasi Konvensi Anti-Diskriminasi, Ratusan Ribu Massa Gelar Aksi 812 di Malaysia

Tolak Ratifikasi Konvensi Anti-Diskriminasi, Ratusan Ribu Massa Gelar Aksi 812 di Malaysia

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ratusan ribu massa menggelar aksi damai di Kuala Lumpur, Malaysia menolak ratifikasi Konvensi Internasional Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD) hari ini. Aksi itu juga menuntut agar Islam dipertahankan sebagai agama resmi negara.

Aksi tersebut diselenggarakan oleh Gerakan Pembela Ummah (UMMAH), Pertubuhan Muafakat Sejahtera Masyarakat Malaysia (MUAFAKAT), dan Sekretariat Kedaulatan Rakyat (RAKYAT). Panitia memperkirakan peserta aksi itu mencapai 300.000 orang, seperti dikutip Harian Metro.

Aksi yang juga disebut sebagai aksi Daulat 812 itu berlangsung sejak pagi hari. Para peserta juga sempat melakukan shalat Zuhur yang dipusatkan di Masjid Jamik. Aksi itu juga diwarnai dengan shalat hajat yang digelar di kawasan Dataran Merdeka.

Dalam orasinya, Wakil Presiden Partai Islam Malaysia (PAS) Datuk Tuan Ibrahim Tuan Man menyerukan penolakan terhadap campur tangan asing dalam pemerintahan negara. Dia juga menegaskan penolakan ratifikasi Konvensi Internasional Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD).

“Negara-negara asing tidak perlu campur tangan dalam mengatur Malaysia,” ucapnya.

Dia menyatakan aksi kali ini dilakukan bukan merupakan sikap antiCina dan antiIndia, tetapi dalam rangka membela hak-hak orang Melayu. Selain itu, aksi itu juga bukan atas alasan kebencian terhadap agama Hindu, Budha, atau Kristen.

“Tetapi membela hak Islam untuk menjadi agama resmi negara,” seru Tuan Ibrahim disambut teriakan takbir peserta.

Malaysia dihuni beragam etnis dan agama, tetapi Islam merupakan agama resmi dan dianut mayoritas warga negara. Tuan Ibrahim menegaskan Islam adalah dasar persatuan dan kemenangan umat, karenanya kekuatan kaum muslimin ada pada agama Islam. Sehingga, Islam harus menjadi inti dalam penyelenggaraan negara.

Tuan Ibrahim juga memperingatkan pemerintah Malaysia yang saat ini dikontrol koalisi Pakatan Harapan (PH) untuk tidak meratifikasi ICERD. Jika hal itu terjadi, maka akan ada aksi lebih besar di Putrajaya, yang melibatkan massa dari seluruh wilayah di Malaysia.

“Selanjutnya, peringatan ketiga kami, tolong jangan mengganggu stabilitas dan harmoni negara,” imbuhnya.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ikut bergabung dalam aksi tersebut. Sejak awal hingga berakhir pada pukul 5 sore waktu setempat, aksi damai tersebut berjalan tertib. [kbn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita