Tandingi Reuni 212, Kajian Islam Ahad di Masjid Istiqlal Tak Diminati Banyak Orang

Tandingi Reuni 212, Kajian Islam Ahad di Masjid Istiqlal Tak Diminati Banyak Orang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bersamaan dengan acara reuni 212 di Monas, Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) pada Ahad, (02/12) menggelar acara Kajian Islam Ahad.

Dalam kesempatan itu, Ketua BPPMI Laksma Purn. H Asep Saepudin dan ulama NU asal Yogyakarta Gus Muwafiq didaulat sebagai pembicara.

Menurut Asep Saepudin, umat Islam sudah seharusnya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

“Nabi Muhamad SAW mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menghormati sesama manusia. Tidak hanya yang seiman saja, tapi juga non muslim sekalipun kita harus menjaganya,” tukas ketua BPPMI yang menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat Alm. KH. Dr. M. Muzammil Basyuni.

Perwira tinggi Angkatan Laut itu menambahkan terkadang ada sisi manusia yang membuatnya lupa dengan kodratnya sebagai ciptaan Allah SWT. Kondisi itu lantas membawa kepada keangkuhan dan kesombongan, sehingga menganggap rendah orang lain yang tak sejalan dengannya.

Bapak Laksamana Pertama (Pur) KH. Asep Saepudin Ketua BPPMI yang belum lama dilantik oleh Menteri agama, menggantikan Alm. Bp. KH. Dr. M. Muzammil Basyuni.

“Kita harus selalu introspeksi diri, mengikuti budi pekerti yang diajarkan Rasul SAW. Berdakwah dengan santun kepada semua golongan, sehingga Islam Rahmatan Lil ‘alamin itu memang begitu nyata terasa,” jelasnya lagi.

Pada acara bertajuk Kajian Islam Ahad itu, juga disertai penampilan tim Hadrah Remaja Masjid Istiqlal, tim Salawat Majilis Ta’lim Kaum Ibu Masjid Istiqlal, serta Pembacaan Simtudduror oleh Imam dan Muadzin Masjid Istiqlal.

Pantauan Kiblat.net di lokasi acara, hanya sekitar 40 orang yang mendengarkan kajian tersebut. Sisanya, lebih memilih beristirahat di sekitar area masjid.

Sebagian peserta reuni 212 menganggap acara Kajian Islam Ahad ini merupakan upaya acara tandingan terhadap reuni 212 di Monas. Maka dari itu, massa tak begitu antusias mengikuti ceramah yang disampaikan pembicara.

Salah satunya ialah Budi Setiawan, salah seorang pengunjung Masjid Istiqlal. Peserta reuni 212 dari Tangerang ini menduga acara ini dilakukan untuk menarik massa reuni 212 menjauh dari Monas.

“Biar orang-orang ketarik ke sini (Masjid Istiqlal, red). Jadi yang sana sepi,” katanya kepada Kiblat.net.

Hingga waktu salat zuhur tiba, penceramah kedua Gus Muwafiq belum juga muncul. Pembawa acara sempat mengatakan bahwa Gus Muwafiq akan berceramah pada pukul 13.00 WIB. Namun, hingga akhir acara, ulama NU dari Yogyakarta itu akhirnya batal tampil.[kn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA