Sudjiwo Tedjo Ingin Alih Profesi Jadi Dirjen Dukcapil, Alasannya Buat Zudan Arif Fakrulloh Tertawa

Sudjiwo Tedjo Ingin Alih Profesi Jadi Dirjen Dukcapil, Alasannya Buat Zudan Arif Fakrulloh Tertawa

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pekerja Seni, Sudjiwo Tedjo, mengatakan dirinya ingin menjadi Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

Hal ini diungkapkan Sudjiwo Tedjo di hadapan hadirin Indonesia Lawyers Club dan juga Dirjen Dukcapil Kemendagri yakni, Zudan Arif Fakrulloh, pada Selasa (12/12/2018).

Mulanya, ia memuji keberanian Dirjen Dukcapil untuk bertanya usia pada seorang warga yang turut menjadi narasumber di acara itu.

Karena, menurut Sudjiwo Tedjo bertanya usia pada wanita adalah hal yang rawan.

"Bang Karni mungkin saya awali dengan salah satu yang paling penting pada pertemuan ini adalah laki-laki sudah boleh nanya usia ke perempuan itu dilakukan oleh Dirjen Dukcapil," ujarnya.

"Jadi saya banyak berhubungan sama perempuan enggak sekalipun saya berani nanya usia, Pak Dirjen tadi nanya usianya Amelia dan enggak marah, kalau kita sudah ditempeleng mungkin," kata Sudjiwo Tedjo.

"Enaknya jadi Dirjen Dukcapil boleh nanya usia ke perempuan," lanjutnya.

Mendengar alasan Sudjiwo Tedjo tersebut, Zudan Arif Fakrulloh tampak tertawa.

Namun, perkataan dari Sudjiwo Tedjo dibantah oleh pembawa acara Karni Ilyas.

Menurut Karni, tidak hanya Dirjen Dukcapil yang bisa menanyakan usia pada perempuan, melainkan juga pihak kepolisian.

"Bukan hanya Dukcapil, polisi pun begitu, kalau di BAP nama, usia," kata Karni Ilyas menanggapi.

Sudjiwo Tedjo kembali menyanggah bahwa hanya Dirjen Dukcapil lah yang hanya bisa bertanya di depan umum.

"Ya tapi kan enggak di depan forum, makanya saya pengen jadi Dirjen Dukcapil," tambahnya.

Lihat videonya:



Sementara itu, dalam ILC hari itu merupakan pembahasan terkait e-KTP yang tercecer di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur dengan tema 'ILC Misteri Pemilu 2019'.

Sebelumnya, sebuah karung berisi ribuan e-KTP ditemukan berceceran di area persawahan yang berada di Jalan Karya Bakti III, Kelurahan Pondok Kopi, pada Sabtu (8/12/2018).

Ribuan e-KTP tersebut milik warga Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Diberitakan dari Warta Kota, Kapolsek Duren Sawit, Kompol Parlindungan Sutasuhut menyatakan bahwa ribuan e-KTP yang ditemukan anak-anak itu merupakan cetakan lama.

Hal itu diketahui setelah ia melihat data diri dan identitas yang tertera di e-KTP tersebut saat diamankan di Mapolsek Duren Sawit.

Hal itu diketahui setelah ia melihat data diri dan identitas yang tertera di e-KTP tersebut saat diamankan di Mapolsek Duren Sawit.

"Itu kayaknya cetakan yang lama ya, soalnya masih ada tanggal berlakunya, bukan yang seumur hidup kayak yang sekarang. Tapi masih berlaku, ada yang kadaluarsanya Februari 2019, ada yang Desember ini. Tapi yang sudah kadaluarsa juga banyak," kata Suhut saat dikonfirmasi, Sabtu (8/12/2018).

Mayoritas, alamat penduduk yang tertera di ribuan e-KTP itu, berdomisili di Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

E-KTP itu ditemukan anak-anak saat sedang bermain sepakbola di tanah kosong.

Saat ditemukan, mereka melempar-lempar e-KTP itu seperti kartu remi.

"Anak-anak lagi main bola sekitar jam 11.00 WIB. Terus nemuin karung, dikira barang apa sama mereka, terus dibuka ya kan, ketemu lah itu e-KTP yang sudah tercetak identitasnya. Bukan blanko kosong ya, sudah kecetak. Jadi ada nama, alamat, dan lainnya," ujarnya.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita