Sudah Tentukan Pilihan di Pilpres, Mahfud MD: Anda Terdidik Tak Mungkin Bisa Dipengaruhi oleh Saya

Sudah Tentukan Pilihan di Pilpres, Mahfud MD: Anda Terdidik Tak Mungkin Bisa Dipengaruhi oleh Saya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, kembali bersuara saat ditanya mengenai pilihan presiden (pilpres) oleh Korps Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Hal ini diungkapkan Mahfud MD melalui akun Twitter miliknya, @mohmahfudmd, pada Selasa (11/12/2018).

Ia mengunggah foto bersama rekan-rekannya yang sedang berada di Tokyo.

Keberadaannya tersebut turut diberikan pertanyaan oleh rekannya soal siapa yang akan ia pilih di pilpres mendatang.

Lalu, Mahfud memberikan jawaban bahwa dirinya sudah menetukan pilihan.

Namun, dirinya tidak akan mempengaruhi pilihan rekannya tersebut.

"Teman2 KAHMI di Tokyo td malam menanyakan: "Pemilu 2019 Bang Mahfud memilih yg mana? Kami menunggu isyarat".

Sy jawab, sy pasti memilih, tp sy takkan mempengaruhi Anda.

Anda2 ini terdidik, tak mungkin bs dipengaruhi oleh sy. Selanjutnya dipandu Mbak Alinda kami makan malam ramai2,"tulis Mahfud MD.



Kicauan dari Mahfud MD itu mendapatkan komentar dari pembawa acara Tompi.

Tompi menjawab tweet Mahfud itu dengan fokus pada simbol jari rekan Mahfud yang ada di foto.

Seorang rekan Mahfud menunjukkan simbol angkat jempol di belakang Mahfud MD.

"Pak @mohmahfudmd itu dibelakang balk ada yg kasih kode pilihan bapak skskwkw. Dia spontan gak nahan kekekeek," tulis Tompi melalui Twitter @dr_tompi.

Mahfud pun tak menggubris simbol jari yang dipertanyakan Tompi, melainkan Mahfud hanya menjawab bahwa orang yang ada di foto itu merupakan dosen di ITB.



"Hahaha. Itu Dr. Sidik, dosen ITB," jawab Mahfud MD.



Sementara dilansir dari Tribunnews, Mahfud MD juga meminta rekan dari KAHMI sportif dalam menggunakan haknya pada pemilu 2019, baik untuk Pilpres maupun Pileg.

Hal itu dikatakan Mahfud MD saat bersilaturrahim dengan warga KAHMI di Tokyo, Jepang Senin (10/12/2018) malam.

"Saya tentu akan memilih pada pemilu mendatang untuk menggunakan hak konstitusional saya. Tetapi saya sendiri tak akan mempengaruhi Anda untuk memilih yang mana karena sebagai orang terdidik Anda pasti sudah punya pilihan dan tak akan bisa dipengaruhi oleh saya," kata Mahfud sama seperti yang ia tuliskan di Twitter.

Mahfud yang juga Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menegaskan, yang penting KAHMI harus sportif menggunakan hak pilih sebagai sarana demokrasi.

"Jangan bermusuhan karena pilihan dalam pemilu, utamakan keutuhan bangsa dan kelangsungan negara. Setelah pencoblosan tanggal 17 April 2019, siapapun yang terpilih, kita harus bersatu membela NKRI," kata Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) se-Indonesia itu.

Pada kesempatan itu Mahfud MD menjelaskan berbagai persoalan bangsa yang harus diantisipasi pasca pemilu 2019 agar Indonesia tetap berjalan baik.

"Saya berharap setelah pencoblosan tanggal 17 April 2019 semua berjalan baik. Masih banyak masalah yang harus dihadapi setelah itu," tegas Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur dan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 itu.

Acara silaturrahim itu diinisiasi oleh atase pendidikan KBRI di Tokyo Prof Alinda dan para alumni HMI (Himpunan Mahasiswa Indonesia) di Tokyo sebagai perpisahan sederhana kepada Mahfud MD yang akan meninggalkan Jepang setelah lawatan lima hari di negeri Sakura itu.

Mahfud akan meninggalkan Jepang Selasa (11/12/2018) sore ini dengan pesawat JAL.

Setiba di Jakarta Mahfud akan langsung terbang ke Surabaya karena pada Rabu (12/12/2018) Mahfud ada acara bersama Sultan Hamengku Buwono X di Universitas Trunojoyo dan Ponpes Alhikam, Bangkalan, Jawa Timur.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita