Struktur Kepemilikan Tokopedia Bocor, Softbank Hampir Kuasai 40% Saham

Struktur Kepemilikan Tokopedia Bocor, Softbank Hampir Kuasai 40% Saham

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Setelah Gojek, kini giliran struktur kepemilikan saham Tokopedia yang bocor ke publik. Di tengah penggalangan dana yang dilakukan, dokumen kepemilikan Tokopedia bocor dan menyebut Softbank sebagai pemilik hampir 40% saham.

Pada awalnya, investor yang menyuntikkan dana ke Tokopedia adalah East Ventures and Beenos. “Tetapi sebagian besar investasi berasal dari Softbank dan sejumlah perusahaan yang terkait (hampir 40%),” demikian dikutip dari Kr-Asia, akhir pekan lalu (7/12).

Secara rinci, SoftBank Vision Fund (SVF) memiliki 29% saham Tokopedia. SVF ini merupakan perusahaan di bidang investasi di bawah Softbank Corp. Selain itu, Softbank dikabarkan memiliki saham Tokopedia dari perusahaan lainnya seperti SB Global Champ Fund, SB Global Star Fund dan SB PAN-ASIA Fund yakni sekitar 8,8% dari total saham.

Softbank juga dikabarkan turut serta dalam putaran pendanaan terbaru senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,6 triliun. Bila pendanaan ini terwujud, maka valuasi Tokopedia kini ditaksir mencapai US$ 7 miliar atau sekitar Rp 102,2 triliun.

Selain Softbank, kepemilikan Alibaba di Tokopedia sekitar 25%. Itu pun modal yang disalurkan melalui Taobao Cina Holdings.

Sedangkan CEO sekaligus Co-Founder Tokopedia William tanuwijaya memiliki 5,6% saham. Kemudian, Co-Founder dan Vice Chairman Tokopedia, Leontinus Alpha Edison memiliki 2,3% saham.

Selain itu, pemegang saham besar lainnya adalah Radiant Pioneer Limited dan Radiant Trinity Limited, yang terdaftar di Kepulauan Cayman.

Adapun jajaran direksi di Tokopesia terdiri dari William Tanuwijaya sebagai Ketua Dewan Direksi dan wakilnya, Alpha Edison. Sementara lainnya, adalah Eun Woo Lee dan Lydia bly Jett dari Softbank, Shailendra Singh dari Sequoia, serta Joseph Tsai dari Alibaba. Dari sisi komisaris, Managing partner Softbank Funds Kabir Misra menjadi pemimpin. [ktd]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita