Soal Muslim Uyghur, Dubes China Kembali Berdalih Hanya Perangi Terorisme dan Separatisme

Soal Muslim Uyghur, Dubes China Kembali Berdalih Hanya Perangi Terorisme dan Separatisme

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Isu yang menimpa muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok menjadi sorotan masyarakat muslim Indonesia beberapa pekan terakhir.

Menanggapi hal tersebut Dubes RRT untuk Indonesia, Xiao Qian usai bertemu pengurus PP Muhammadiyah menyatakan kondisi yang sebenarnya terjadi di Xinjiang.

"Masyarakat berbagai suku Uighur menikmati kebebasan beragama di sana. Namun untuk masalah terorisme dan separatisme tetap ada dan jadi ancaman stabilitas nasional setempat," kata Xiao Qian saat konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (28/12).

Terkait video-video kekerasan yang beredar di media sosial, Dubes RRT membantah jika itu disebut sebagai kamp konsentrasi penyiksaan. Menurut dia, itu bagian dari pelatihan vokasi yang juga diberlakukan oleh setiap warga negara Tiongkok.

"Kata re-education camp tidak benar, aslinya lembaga pendidikan vokasi," imbuhnya.

Sambung Xiao Qian, sama dengan di Indonesia, pelatihan vokasi ini sangat penting dan sukses dalam menangkal adanya radikalisme.

"Oleh karena itu otoritas Uighur Xinjiang mengambil serangkaian langkah deradikalisasi dengan pendekatan vokasi dan ini sangat sukses," pungkasnya.

Dubes RRT dan rombongan diterima oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah KH. Haedar Nashir, Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dan pengurus lain.

Sebelum ke PP Muhammadiyah, Dubes RRT untuk Indonesia, Xiao Qian beberapa waktu lalu juga menyambangi kantor PBNU. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita