Separatis Bersenjata Papua Bikin Jebakan untuk TNI

Separatis Bersenjata Papua Bikin Jebakan untuk TNI

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Pasukan gabungan TNI dan Polri, sudah berhasil menguasai lokasi para jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). 

Pasukan gabungan sementara bersiap mengevakuasi jenazah.

Sebelumnya, Komandan Korem 172/Praja Wirayakti (PWY) Kolonel Inf J. B. Parluhutan Sianipar sebagaimana dilansir dari merahputih.com mengatakan, jenazah para pekerja jembatan yang dibunuh di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua, sempat dikuasai KKSB.

Mereka kata Parluhutan, secara kasat mata, jumlahnya puluhan orang, terus memberikan perlawanan dan gangguan. Pasukan gabungan TNI/Polri sempat kesulitan lantaran pemberontak itu menguasai medan.

"Kalau kami hitung, kekuatan senjata mereka sekitar 20. Itu kasat mata dan mereka berpindah-pindah, karena mereka menguasai medan," kata Kolonel Inf Parluhutan Sianipar di Markas Yonif 756/Wimane Sili, di Jayawijaya, Rabu (5/12/2018).

KKSB kata Parluhutan, memang merencanakan jebakan kepada aparat TNI/Polri yang hendak masuk ke lokasi pembunuhan warga sipil. Namun personel sudah mengetahui hal tersebut.

"Mereka sudah merencanakan untuk memancing aparat kita untuk masuk ke sana, oleh karena itu kita harus hati-hati untuk mengantisipasi jatuh korban di kalangan aparat (TNI-Polri)," katanya.

Setelah kontak senjata di wilayah ketinggian sebelum TKP, pelan-pelan pasukan gabungan merapat, hingga berhasil mencapai lokasi dan memukul mundur pasukan pemberontak itu.

Ia mengatakan pasukan yang melakukan evakuasi jenazah para pekerja jembatan itu telah diperkuat dengan personel dari Batalyon 756/WMS, yang menempati Pos 755/Yalet di Pos Mbua, distrik yang bertetangga dengan Distrik Yall tempat pembunuhan massal itu.

Dilansir dari Antara, sekitar 15 personel TNI dimobilisasi pada Rabu (5/12/2018) sore dengan helikopter milik TNI dari Yonif 756/WMS dan dipimpin Komandan Yonif 756/WMS Mayor Inf Arif Budi Situmeang. [rky]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita