Polisi Israel Serukan Netanyahu Didakwa Kasus Penipuan dan Penyuapan

Polisi Israel Serukan Netanyahu Didakwa Kasus Penipuan dan Penyuapan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kepolisian Israel melayangkan tuduhan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sang istri, Sara, atas kasus penipuan dan penyuapan.

Mereka diduga memberikan kemudahan aturan kepada perusahaan telekomunikasi, Bezeq, dengan imbalan berupa pemberitaan positif tentang mereka.

Jaksa Agung Israel akan menentukan apakah akan menjatuhkan dakwaan dalam kasus tersebut. Namun, Netanyahu membantah tuduhan tersebut.

Pada Februari lalu, polisi juga menyimpulkan Netanyahu terlibat dalam dua kasus korupsi lainnya.

Pada Minggu (2/12/2018), kepolisian Israel dan Otoritas Keamanan Israel menyatakan terdapat cukup bukti bahwa Netanyahu dan istrinya melakukan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran perjanjian.

Mereka diduga mencampuri pembuatan peraturan yang pada akhirnya menguntungkan perusahaan telekomunikasi Bezeq dan pemilik saham mayoritasnya, Shaul Elovitch.

Sebagai imbalannya, pasangan suami istri tersebut mendapatkan pemberitaan positif di laman berita Walla! milik Bezeq.

Polisi juga mengatakan terdapat bukti yang cukup untuk menuduh Elovitch memberi suap.

Netanyahu pun segera merespons tuduhan itu melalui akun twitternya.

"Tuduhan tersebut dibuat lalu dibocorkan bahkan sebelum penyelidikannya dimulai. Saya yakin bahwa dalam kasus ini, para pejabat terkait -setelah memeriksa masalah ini- akan mencapai kesimpulan yang sama: bahwa tak ada apa-apa karena memang tak terjadi apa-apa," cuitnya, seperti dilaporkan BBC, Senin (3/12/2018).

Sementara Elovitch sendiri sejauh ini masih bungkam.

Lalu bagaimana dengan dua kasus sebelumnya? Salah satu kasus berfokus pada tuduhan bahwa Netanyahu meminta penerbit surat kabar di Israel, Yediot Aharonot, untuk membuat pemberitaan yang positif dengan imbalan berupa bantuan untuk menekan media pesaingnya.

Dalam kasus kedua, Netanyahu diduga menerima suap senilai satu juta shekel atau sekitar Rp3,85 miliar dari pengusaha Hollywood, Arnon Milchan, dan pendukung lainnya.

Pada awal tahun, The Jerusalem Post melaporkan, Netanyahu juga menerima berbagai hadiah seperti sampanye dan cerutu, karena membantu Milchan mendapatkan visa AS.

Netanyahu pun membantah semua tuduhan tersebut dan menyebutnya "tak berdasar".

Media Israel menyebut perdana menteri berusia 69 tahun telah beberapa kali dimintai keterangan oleh penyelidik.

Netanyahu sendiri memimpin sebuah koalisi yang rapuh, namun tetap percaya diri bahwa tuduhan-tuduhan tadi tak akan mengganggu pemilu awal.

Pemilu legislatif berikutnya dijadwalkan digelar pada November 2019 mendatang. Netanyahu sendiri saat ini tengah menjalani masa kepemimpinan keduanya sebagai perdana menteri. [in]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita