Pengamat Ungkap Tanda-tanda Petahana di Ambang Jatuh

Pengamat Ungkap Tanda-tanda Petahana di Ambang Jatuh

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir mulai agresif beberapa hari belakangan ini. Namun, yang menarik adalah alasan dia yang mengaku terpaksa ofensif.

Erick bilang bahwa kubu pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH Ma'ruf Amin lebih sering defensif. Bahkan, menurut Erick, selama ini pelaporan terhadap Jokowi-Ma'ruf tidak benar adanya. 

Oleh sebab itu, mau tidak mau, kini timses Jokowi-Ma'ruf diminta beralih ke mode "menyerang".

Pengamat politik dari lembaga survei Median, Rico Marbun menganggap pernyataan Erick seperti menunjukkan kekalutan dari kubu Jokowi.

"Saya sebenarnya justru agak khawatir dengan pernyataan ini. Ini bisa jadi semacam sinyal kekalutan dari kubu petahana," kata Rico seperti dikutip dari Detikcom, Jumat (14/12/2018).

Kalkulasi di atas kertas, kata Rico, petahana unggul segalanya dari sisi formasi variabel pemenangan. Pertama, seluruh kerja Jokowi secara otomatis menjadi nilai jual dan mendapat coverage pemberitaan yang penuh, baik sengaja ataupun tidak.

"Kedua, formasi kepala daerah dengan jumlah pemilih besar, Jateng, Jabar, Jatim jelas berpihak ke Jokowi. Ketiga, cawapres punya keterikatan dengan ormas Islam terbesar. Keempat, tokoh-tokoh yang punya kedekatan dengan media banyak yang berpihak ke Jokowi," sebut Rico.

Rico pun heran jika Erick merasa demikian. Menurutnya, ada semacam ketidakmampuan kubu petahana menguasai medan kampanye kali ini.

"Kalau tim Jokowi merasa terintimidasi dengan manuver oposisi ini bisa jadi tanda-tanda tim Jokowi tidak mampu menguasai lapangan. Harusnya tim Jokowi cool, calm saja sesuai dengan pembawaan Jokowi," katanya. [rky]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita