Kotak Suara Kardus Rusak Terendam Banjir, Gerindra: Katanya Kedap Air, Bagaimana Itu?

Kotak Suara Kardus Rusak Terendam Banjir, Gerindra: Katanya Kedap Air, Bagaimana Itu?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Klaim KPU bahwa kotak suara berbahan karton yang digunakan untuk pemilu memiliki kualitas kedap air patut diuji. Sebab, terdapat temuan kotak suara karton yang rusak di Badung, Bali. Kotak suara tersebut rusak setelah tergenang air hujan gara-gara ruang penyimpanan KPU di Bali jebol.

Kabar itu direspons anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Chusni Mubarok. Dia menyatakan bahwa informasi tersebut benar. Kotak suara karton yang diklaim KPU itu tak sepenuhnya kedap air.

"Ini tidak sesuai dengan apa yang disampaikan KPU," kata Chusni, Minggu (16/12).

Menurut Chusni, kabar tersebut semakin menguatkan keraguan kubu Prabowo-Sandi, terutama Partai Gerindra. Sejak KPU mengumumkan penggunaan kotak suara yang disebut Chusni berbahan kardus, muncul keraguan dari masyarakat dan pelaku politik seperti dirinya.

"Kami bukan bermaksud menyerang KPU. Kami berada di garis perjuangan rakyat yang mempertanyakan apakah kotak suara kardus itu bisa dijamin keamanannya," kata calon legislator DPR dari daerah pemilihan Malang tersebut.

Chusni menambahkan, wajar jika masyarakat mempertanyakan hal itu. Sebab, pada pemilu sebelumnya, KPU menggunakan kotak suara berbahan aluminium. Kini, dengan alasan hemat, kotak suara diganti berbahan kardus. "Kok kaleng kerupuk lebih bagus dari kotak suara. KPU menyampaikan itu kedap air. Bagaimana itu kedap air?" ucap dia.

Menurut Chusni, klaim KPU soal keamanan kotak suara harus dibuktikan. Caranya, dengan melakukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat. "Sampaikan dengan simulasi, jangan ke kami, ke masyarakat, bahwa mereka akan mendapat proses demokrasi yang jujur dan adil," ujarnya.

Ketua DPP Partai Gerindra tersebut menambahkan, seharusnya KPU sangat peka dengan perkara semacam itu. Sebab, indikasi kecurangan di pilpres mendatang sudah sangat terang. Jika tidak, dikhawatirkan masyarakat semakin kehilangan kepercayaan kepada penyelenggara pemilu. "Bahkan, siapa pun bisa buka kardus itu tanpa berbekas atau tanpa buka gemboknya. Sepertinya banyak orang juga bisa melakukan itu. Artinya, gembok di situ nggak ada artinya," kata dia.

Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman menyanggah anggapan bahwa kotak suara yang disediakan pihaknya mudah rusak. Dia memastikan bahwa kotak suara berbahan karton kedap air itu aman untuk digunakan. Model tersebut juga dipilih karena lebih hemat.

"Penghematan perlu, tapi harus yang mendasar. Urusan kotak suara kok bicara hemat, sementara utang BUMN dan gaji para elite mereka hambur-hamburkan," tandas Chusni.

Sementara itu, di tempat lain, Arief belum bisa memberikan tanggapan. Dia mengaku baru mengetahui kabar logistik, termasuk kotak suara karton, yang rusak akibat hujan di Bali itu. "Kami akan cek dulu," ujar Arief tadi malam. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita