Komitmen Keislaman Prabowo tak Perlu Diragukan, Dulu Pernah Dianggap 'Jenderal Ijo'

Komitmen Keislaman Prabowo tak Perlu Diragukan, Dulu Pernah Dianggap 'Jenderal Ijo'

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti mempertanyakan kefasihan salat Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Partai Gerindra membalas La Nyalla dengan mengungkit julukan 'Jenderal Ijo'.

"Komitmen Prabowo, keislaman Prabowo nggak perlu diragukan lagi. Dia ini orang tuanya kan bapaknya Islam, jadi nggak usah diragukan lagi, keislamannya, keindonesiaannya, kebinekaannya, itu nggak usah diragukan lagi," kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Rabu (12/12/2018).

"Dan komitmen keislaman Prabowo itu nggak sekadar di KTP, tapi diimplementasikan. Bahkan dia dulu pernah dianggap 'Jenderal Ijo' ketika itu, ya kan," sebut Riza.

Prabowo disebut punya komitmen kepada ulama. Prabowo menghargai ulama.

"Komitmen dia kepada ulama, Pak Prabowo ini orang yang sangat menghormati, menghargai para pahlawan, orang tua dan para ulama, bahkan senior," imbuh dia.

Lalu, apa maksud 'Jenderal Ijo'? Riza memerincinya.

"Maksudnya Prabowo itu jenderal yang memahami dan mengerti Islam, agama, sebagaimana Jenderal Soedirman. Kita baca sejarah Jenderal Soedirman bagaimana memerdekakan bangsa ini. Apa yang dilakukan? Ya memberdayakan umat, memberdayakan para ulama. Prabowo tahu betul. Teladan Prabowo itu Jenderal Soedirman di antaranya," jelas Riza.

"Jadi Prabowo juga mengikuti apa yang dilaksanakan Jenderal Soedirman. Apa itu? Ya tadi, dekat dengan ulama, dekat dengan orang tua, dekat dengan senior. Bagi Prabowo, ulama itu penting karena Prabowo tahu ulamalah yang berjasa besar di antaranya terhadap kemerdekaan bangsa," imbuh anggota DPR itu. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita